Di Negara Lain, Menteri Membungkuk Minta Maaf karena Listrik Mati

Sejumlah negara telah memberikan kompensasi mahal jika terjadi pemadaman listrik.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Okt 2016, 13:55 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 13:55 WIB
Di Negara Lain, Menteri Membungkuk Minta Maaf Karena Mati Lampu
Di Negara Lain, Menteri Membungkuk Minta Maaf Karena Mati Lampu

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara telah memberikan kompensasi mahal jika terjadi pemadaman listrik. Hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab untuk melayani masyarakat.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebutkan, di Jepang, petinggi negaranya membungkukkan badan jika terjadi pemadaman listrik.

"Menteri Energi Jepang membungkukkan badan 20 menit sebagai bentuk permintaan maaf pada rakyat Jepang," kata dia dalam acara Business Update Kelistrikan Jakarta PLN Distribusi Jakarta Raya di Balai Kartini Jakarta, Selasa (10/4/2016).

Bukan hanya itu, bahkan di Australia ada penggantian tagihan selama sebulan jika pemadaman listrik terjadi selama setengah hari berturut-turut.

"Ini menyangkut kompensasi listrik padam, khususnya rumah tangga. Saya kasih contoh di Australia jika listrik mati setengah hari berturut-turut konsumen dibebaskan sebulan tagihan," ucap dia.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Tulus mengakui adanya perbaikan dalam kompensasi pemadaman listrik. Hal tersebut karena adanya peningkatan pelayanan mutu PLN yang diinisiasi YLKI sejak tahun 2003.

"Ada 13 item yang deklarasikan PLN untuk layani konsumen. Sekarang 15 item ada peningkatan dari pemerintah. Kompensasinya kalau listrik padam dan lain-lain dari 5 item semula hanya 10 persen, sekarang 15 persen dan akan 20 persen tapi baru biaya beban belum tagihan," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya