Harga Emas Sentuh Level Terendah Sejak Februari

Harga emas berjangka turun pada perdagangan Jumat kemarin ke level tertinggi sejak Februari

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 10 Des 2016, 07:12 WIB
Diterbitkan 10 Des 2016, 07:12 WIB
Investor Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Menguat
Pelaku pasar cenderung menunggu hasil keputusan bank sentral Amerika Serikat terkait suku bunga sehingga harga emas bergerak terbatas.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas berjangka turun pada perdagangan Jumat kemarin ke level tertinggi sejak Februari. Ini adalah pelemahan kelima kalinya secara beruntun.

Salah satu penyebab melemahnya harga emas adalah penguatan dolar dari ekspektasi kenaikan suku bunga pada pertemuan The Federal Reserve pekan depan.

Indikator yang berdasarkan pasar menyatakan 100 persen kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga pada pekan depan. Langkah tersebut adalah kedua kalinya yang dilakukan bank sentral. Pertama dilakukan hampir satu tahun lalu pada pertemuan The Fed di Desember 2015.

Kenaikan suku bunga ini biasanya berimbas pada kenaikan dolar, yang akan berdampak negatif pada harga komoditas seperti emas, yang punya harga denominasi pada dolar.

Melansir Marketwatch, Sabtu (10/12/2016) Harga emas untuk pengiriman Februari tutun US$ 10,5 atau 0,9 persen untuk menetap di level US$ 1.161,9 per ounce. Ini harga terendah sejak Februari dan melemah sekitar 1,1 persen secara mingguan.

Untuk jangka pendek, putlook harga emas masih akan tetap bergantung pada dolar," ujar Tyler Richey, co0editor di 7:00 report.

"Intinya, jika dolar terus naik, harga emas akan turun," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya