Menhub Kaji Insentif untuk Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengusulkan untuk memberikan insentif untuk proyek strategis nasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Des 2016, 17:18 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 17:18 WIB
20161214- Menhub Budi Karya Tinjau MRT-Jakarta- Angga Yuniar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek MRT di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (14/12). Rencananya proyek MRT ini akan selesai pada 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengusulkan untuk memberikan insentif untuk proyek strategis nasional. Usulan ini diucapkannya usai meninjau proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Bundaran HI, Jakarta.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar‎ meminta kepada Budi Karya untuk mengecualikan pembangunan MRT tersebut tidak dipungut Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"‎Semangatnya mestinya Kemenhub mendukung permintaan itu, karena kalau ini (investasi) membesar, beban proyek ini juga membesar, ini akan jadi permasalahan kita di masa yang akan datang," kata Budi Karya di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Budi Karya menjelaskan, proyek MRT ini menjadi proyek transportasi masal di Indonesia. Untuk itu sudah menjadi kewajiban pemerintah baik pusat ataupun daerah untuk mendukungnya.

Nantinya MRT ini juga memiliki fungsi yang signifikan di DKI Jakarta, terutama dalam mengurangi kemacetan. Karena dalam sekali jalan, MRT bisa mengangkut penumpang mencapai 1.200 orang.

"Spiritnya itu kita banyak proyek strategis nasional yang dibiayai APBN kalau kita kenakan apakah itu PNBP atau itu kan membebani pemerintah juga. Kenapa tidak kasih disepensasi saja, nanti dengan dia menghasilkan laba dan kurangi kemacetan itu jadi nilai produktivitas juga," papar Mantan Direktur PT Angkasa Pura II ini.

Di kesempatan yang sama, William Sabandar ‎mengungkapkan sampai saat ini perkembangan mega proyek transportasi ini sudah mencapai 47,46 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya