Menteri Jonan: PLTU Tenayan Bakal Perkuat Pasok Listrik di Riau

Penambahan infratruktur kelistrikan PLTU di Riau ini penting untuk mengimbangi peningkatan permintaan listrik yang semakin tinggi.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Des 2016, 08:48 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 08:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan didampingi Gubernur Riau, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dan Direksi PLN pada Minggu 18 Desember 2016 meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan berkapasitas 2x110 MW di Pekanbaru, Riau. Progres pembangunan PLTU sudah mencapai 95 persen per November 2016.

Jonan menyatakan, dengan beroperasinya PLTU Tenayan ini, maka sistem kelistrikan Riau akan semakin kuat dalam melayani kebutuhan listrik yang terus meningkat dengan rata-rata 9 persen per tahun. Dengan 2 mesin turbin, pembangkit ini mengkonsumsi 3.000 ton batu bara setiap bulan nya dengan kalori 3.800-4.700 kkal (kalori rendah). Sementara sumber batubaranya berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan.

“Apabila PLTU Tenayan beroperasi, maka akan ada tambahan 220 MW, ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memenuhi pasokan listrik di Riau," ujar Jonan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/12/2016).

Disela-sela kunjungannya, Jonan juga mengapreasiasi pertumbuhan infrastruktur kelistrikan di Riau. Selain itu dirinya mengungkapkan ketersediaan dan keberlangsungan bahan baku harus menjadi perhatian utama.

"Permintaan saya agar pasokan batubara untuk PLTU ini terjamin, tidak akan terhenti, juga dicarikan alat agar konsumsi energi dari 900 gr per KWH menjadi 500 gr per kwh sehingga lebih efisien, agar tarif listriknya lebih baik," ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin menjelaskan, untuk kebutuhan batubara setiap unit PLTU Tenayan membutuhkan kurang lebih sekitar satu juta ton per tahun.

Terkait penambahan pasokan listrik untuk Riau, PLN juga telah berhasil mendapatkan tambahan pasokan 3x25 MW dari Balai Pungut yang juga mulai beroperasi. Oleh karena itu, pasokan listrik pada tahun depan akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun ini.

"Saat ini beban di Riau yakni 570 MW dengan adanya tambahan kapasitas Balai Pungut dan Tenayan sebesar 110 MW maka kapasitas pembangkit menjadi 662 MW. Nanti ada tambahan lagi 110 MW dan akan operasi maksimal awal bulan februari tahun 2017 sehingga totalnya sekitar 772 MW," kata dia.

Penambahan infratruktur kelistrikan di Riau ini penting untuk mengimbangi peningkatan permintaan listrik yang semakin tinggi. Untuk tahun ini saja permintaan listrik meningkat hingga 9 persen.

"Percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan sangat penting untuk memenuhi permintaan energi listrik warga Riau, untuk itu PLN bekerja 24 jam agar hal tersebut bisa terwujud, tak lupa kami berterimakasih kepada Pemerintah Daerah setempat yang sangat kooperatif membantu penyelesaian pembangunan infrastruktur kelistrikan di Riau," tandas Amir. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya