Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengintervensi pasar untuk mengatasi lonjakan harga cabai di sejumlah daerah, khususnya di wilayah Jabodetabek. Salah satunya dengan menggandeng Kementerian Pertanian (Kemendag) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan PPI telah menjalin kerja sama dengan Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura untuk memetakan daerah mana saja yang tengah panen. Nantinya PPI akan membeli cabai dari daerah tersebut.
"PPI belanja ke petani. PPI sudah buat MoU dengan Dirjen Horti untuk champion-champion binaan Dirjen Horti, yang panen di mana, sentra-sentra produksi yang lagi produksi di mana. Nanti (data) itu dari Dirjen Horti," ujar dia saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Advertisement
Setelah membeli cabai dari petani, lanjut Oke, selanjutnya PPI akan menyalurkan cabai tersebut ke daerah-daerah yang kekurangan pasokan dan terjadi lonjakan harga. Data terkait daerah-daerah tersebut akan diberikan oleh Kemendag. "Kita (Kemendag) yang memberikan daftar daerah yang harganya tinggi," kata dia.
Baca Juga
Oke memastikan, pemerintah akan terus melakukan intervensi untuk menekan harga cabai yang tengah melonjak. Diharapkan dengan intervensi ini harga komoditas pangan tersebut bisa segera turun. "Pasti kita intervensi. Nanti teman-teman (Kemendag) biasanya sudah ada daftar harga di mana saja yang tinggi, kita serahkan ke PPI," tandas dia.
Untuk diketahui, harga cabai rawit melesat tinggi di pasar tradisional. Harga cabai rawit kini dijual seharga Rp 90 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut lebih tinggi dibanding pekan lalu yang sebesar Rp 85 ribu per kg.
Hadi Sukarto (48) pedagang Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengatakan, harga cabai rawit terus naik sejak awal bulan ini. Di awal Desember, harga cabai hanya Rp 50 ribu per kg.
"Malam tadi naik, kemarin masih Rp 85 ribu per kg. Sekarang Rp 90 ribu per kg nggak kurang," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (26/12/2016).
Dia mengatakan, berkurangnya pasokan menjadi penyebab tingginya harga cabai rawit. Sementara, permintaan cabai meningkat di masyarakat.
Harga cabai rawit saat dipasok di Pasar Induk Kramat Jati sebesar Rp 80 ribu per kg. Pekan sebelumnya harga cabai di sana hanya Rp 75 ribu per kg.
"Kalau Rp 90 ribu per kg di Induk sudah Rp 80 ribuan, lebih Rp 2 ribu atau Rp 3 ribu kalau bersih Rp 83 ribu per kg. Kalau kotor Rp 80 ribu per kg," tutur dia. (Dny/Gdn)