Lepas dari JP Morgan, Tak Kendurkan Minat Investor ke Indonesia

Pemutusan kerjasama ini terkait hasil riset JP Morgan yang memangkas rekomendasi kepemilikan aset Indonesia dari overweight ke underweight.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Jan 2017, 20:53 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 20:53 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pemutusan kerja sama antara pemerintah dengan JP Morgan Chase Bank NA tak memberikan dampak besar pada investasi.

Pemutusan kerjasama ini terkait hasil riset JP Morgan yang memangkas rekomendasi kepemilikan aset Indonesia dari overweight ke underweight.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, dampak dari pemutusan kerjasama ini hanya sementara.

"Jangka pendek kita di-downgrade oleh JP Morgan, tapi menurut saya ini hanya jangka pendek. JP Morgan juga mengatakan jangka pendek saja," kata dia di Pasific Place Mall Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Dia mengatakan, prospek perekonomian Indonesia saat ini sedang baik. Buktinya, lembaga pemeringkat internasional Fitch Rating menaikkan outlook Indonesia.

"Secara struktural, jangka panjang kelihatannya prospek kita di wilayah cukup baik Fitch rating agency kemarin mengupgrade outlook kita, dan saya juga sudah sharing sebelumnya dengan investor, kepercayaan naik," kata dia.

Thomas mengatakan, justru dengan kondisi saat ini menjadi momentum Indonesia untuk menggenjot investasi.

"Jadi yang menjadi tantangan bagaimana kita jangan kehilangan momentum. Kenapa sentimen naik, karena upaya reformasi perekonomian yang membuat kita lebih atraktif," tukas dia.(Amd/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya