Liputan6.com, Jakarta - Di akhir bulan, biasanya karyawan mendapatkan gaji atas hasil kerja dalam satu bulan. Namun, agar gaji tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga akhir bulan bukan perkara mudah.
Apalagi saat ini ada sejumlah harga kebutuhan yang naik. Harga-harga barang yang naik antara lain harga cabai, bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, dan pencabutan subsidi listrik bagi golongan pelanggan 900 VA yang mampu.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini menuturkan, biaya hidup biasa naik setiap tahun. Namun, hal itu belum tentu diikuti kenaikan gaji. Bila ada kenaikan gaji namun besarannya tak sebesar kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
Baca Juga
Oleh karena itu, menurut Mike, agar gaji cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup membutuhkan kedisiplinan dan prioritas untuk kelola gaji.
"Punya prioritas misalkan untuk masa depan. Jadi gaji tersebut dianggarkan untuk membayar dana pendidikan anak, dana pensiun dan cicilan rumah," ujar Mike saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/1/2017).
Ia menambahkan, usai menganggarkan gaji untuk prioritas di masa depan, kemudian sisa gaji tersebut untuk biaya kebutuhan sehari-hari. "Sisa gaji untuk biaya hidup," tegas Mike.
Meski demikian, kelola gaji dengan tepat menurut Mike memang tidak mudah terutama untuk menghemat. Akan tetapi, Mike mengatakan, seseorang juga masih dapat bersenang-senang dengan menggunakan gaji yang ada. Pertama, mengatur frekuensi jajan.
"Bila sering jajan untuk makanan seperti camilan bisa dikurangi dan mengatur frekuensi jajan makanan. Mengingatkan diri sendiri kalau kebanyakan ngemil dan jajan maka bisa buat tubuh jadi gemuk. Jadi juga pertimbangkan kesehatan," kata Mike.
Kedua, menurut Mike optimalkan bahan yang ada di rumah dan mengubah cara berpikir. Misalkan sebelum belanja bulanan, sebaiknya melihat dulu kebutuhan dan barang yang masih ada di rumah. Bila barang tersebut sudah habis baru masukkan dalam daftar belanja bulanan.
Ketiga, mengatur frekuensi jalan-jalan. Mike menuturkan, dengan mengatur frekuensi jalan-jalan misalkan ke pusat perbelanjaan. "Saat pergi ke pusat perbelanjaan juga sebaiknya memilih transportasi lebih murah. Ketimbang pakai mobil pribadi sekarang sudah ada taksi online (lebih murah)," tambah dia.
Advertisement