Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyambut baik penetapan harga gula melalui harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram (kg). Pasalnya, baik konsumen atau pedagang ritel akan diuntungkan dengan harga yang stabil.
Koordinator Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Sularsi, meyakini penetapan HET gula dimaksudkan untuk mengantisipasi agar harga gula tidak melebihi dari yang sewajarnya. Karena itu, dari sisi konsumen penetapan HET gula sangat baik untuk melindungi masyarakat.
“Kalau dari sisi konsumen, penetapan HET ini sangat menguntungkan. Karena ada kepastian harga tertinggi. Tidak seperti harga cabai yang sewaktu-waktu bisa sangat tinggi harganya,” tuturnya di Jakarta, akhir pekan (6/2/2017).
Advertisement
Dia juga menyebutkan, penetapan HET gula ini juga harus bisa menguntungkan petani lokal. Oleh karena itu, pemerintah diminta mengawasi penetapan HET ini.
“Jangan sampai justru petani yang terancam dengan penetapan HET ini. Itu harus selesai. Petani juga harus diuntungkan,” serunya.
Heri, pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, adalah salah satu pedagang yang mendapat dampak positif dari penetapan HET. Ia merasa dalam sebulan terakhir, harga gula terbilang stabil dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Kalau harga enggak stabil, terus ada kenaikan yang cukup tinggi, daya beli masyarakat akan berpengaruh. Meski gula termasuk kebutuhan pokok yang pasti ada pembelinya, kami bisa rasakan perubahan daya beli masyarakat, ada pengurangan,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, menjelang perayaan tahun baru kemarin, harga gula sempat mencapai Rp 16.000 per kilogram. Saat itu, daya beli masyarakat dirasakan Heri sangat menurun.
Heri berharap penetapan HET juga bisa diterapkan untuk komoditas lain yang penting bagi masyarakat, misalnya minyak goreng.
Terpisah, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri menyambut positif penerapan HET tersebut. Ia berpendapat, penerapan HET ini akan membuat para "pemain" gula berhati-hati, karena harga gula yang ada di pasaran tak lagi bisa dipermainkan sekehendaknya.
“Gula ini kan pemainnya banyak banget, dan tahapannya cukup ribet menurut saya. Jadi dengan adanya HET ini lebih bagus. Ini demi kebaikan bersama. Agar harga gula juga bisa dikendalikan,” kata Abdullah.