Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 5,02 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan catatan tahun sebelumnya yang kla itu hanya 4,88 persen.
Meski mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut dinilai belum menunjukkan kualitas seperti harapan pemerintah.
"Pertumbuhan belum berkualitas karena faktor ketertinggalan sektor-sektor yang banyak menyerap banyak tenaga kerja atau sektor padat karya,"‎ kata Pengamat Ekonomi dari Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita‎ dalam keterangannya, Senin (13/2/2017).
Baca Juga
Menurutnya, pertumbuhan yang tinggi pada 2016 didominasi sektor yang kurang banyak menyerap banyak tenaga kerja. Sektor penyerap tenaga kerja terbesar tumbuh rendah, seperti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang hanya tumbuh 3,15 persen dengan peran terhadap PDB hanya 13,45 persen.
Advertisement
Terlebih lagi, menurut dia, sektor industri pengolahan hanya tercatat tumbuh 4,29 persen dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 20,51 persen.
Dan yang cukup perlu diperhatikan, menurut Ronny, juga terkait kesenjangan antarwilayah.‎ Struktur perekonomian Indonesia masih didominasi Pulau Jawa dengan kontribusi 58,49 persen, diikuti Pulau Sumatera 22,03 persen, Pulau Kalimantan 7,85 persen, Pulau Sulawesi 6,04 persen, dan sisanya 5,59 persen dari pulau-pulau lainnya.
"Menyimak struktur dan profil perekonomian 2016, tampak tidak ada perubahan yang signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan yang dicapai belum inklusif dan merata," tambah pria yang juga sebagai Staf Ahli Ekonomi Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu.
Ditutup Ronny, ‎baginya, upaya pemerintah untuk mengatasi kesenjangan pendapatan sedikit terlihat sia-sia. Saat ini, rasio Gini yang menunjukkan indikator kesenjangan masih berada di level 0,394.
Sementara di tahun ini, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,1 persen.Â
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 akan lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan tersebut.
"Ke depan, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 akan ada di atas baseline, yaitu 5,1 persen. Dengan didukung berbagai kebijakan yang akan kita lakukan, kita bisa tumbuh 5,2-5,4 persen," kata Darmin di Jakarta, Rabu (8/2/2017).(Yas/nrm)