Pemerintah Harap Ada Pengusaha Arab Investasi Migas di RI

Pemerintah ingin ada pengusaha Arab Saudi yang berminat mencari minyak dan gas b‎umi (migas) di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Mar 2017, 18:44 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 18:44 WIB
20170301-Raja-Salman-Tinggalkan-Istana-Bogor-HEL
Iring-iringan kendaraan Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz saat meninggalkan Istana Bogor, Rabu (1/3). Mengawali kunjungan, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud ke Indonesia menghasilkan hal yang positif bagi sektor minyak dan gas di Indonesia. Pemerintah ingin ada pengusaha Arab Saudi yang berminat mencari minyak dan gas b‎umi (migas) di Indonesia.

Sebelumnya, Arab Saudi melalui perusahaan minyak nasionalnya Saudi Aramco, telah berinvestasi pada sektor hilir Indonesia, bersama PT Pertamina (Persero) ikut membangun fasiitas pengolahan minyak (kilang) Cilacap, Jawa Tengah.

"Kita harap investasi Arab Saudi masuk, yang sudah kan hilir," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas, IGN Wiratmaja, di Kantor Direktorat Jendera‎l Migas, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Menurut Wirat, pemerintah akan menyambut baik, jika ada investor Arab Saudi yang berminat berinvestasi pada sektor hulu migas di Indonesia, ‎yaitu melakukan pencarian migas.

"Yang hulu kita welcome sekali, kerja sama dengan Arab Saudi kita dorong," ucap Wirat.

‎Selain menginginkan Arab Saudi berinvestasi pada sektor hulu migas Indonesia, pemerintah juga mendorong PT Pertamina (Persero) bisa ikut berbisnis avtur dan mengelola lapangan migas Arab Saudi.

"Kita dorong Pertamina investasi ke sana jualan avtur, mengelola ladang minyak di sana," ungkap‎ Wirat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya