Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta perusahaan BUMN mendukung petani Indramayu. Lantaran kendati produksi padi melimpah, angka kemiskinan di sana tinggi.
Indramayu sendiri memiliki produksi padi 1,7 juta ton per tahun. Sementara, konsumsinya hanya 250 ribu ton.
"Angka kemiskinan di Indramayu tinggi, ini ada yang belum benar," ujar Rini saat berkunjung di Desa Mundu Indramayu, seperti ditulis Minggu (12/3/2017).
Advertisement
Oleh karena itu, dia mengatakan perlu sinergi antar BUMN supaya memberikan dukungan pada petani Indramayu. Khususnya, penanganan pasca panen.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk itu dengan sinergi antar BUMN ini kita harus memberikan dukungan terhadap para petani Indramayu bagaimana penanganan pasca panen sehingga para petani mendapatkan hasil yang maksimal salah satunya dengan menjadikan beras biasa menjadi beras premium," papar dia.
Sejalan dengan itu, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM tengah mendorong program binaan petani Indramayu supaya membudidayakan beras premium melalui Koperasi Malai Padi Kabupaten Indramayu.
"Kebanyakan lumbung beras di sini adalah beras biasa tapi para petani tertarik untuk membudidayakan beras premium dan itu akan membantu para petani mendapatkan hasil yang maksimal, karena kita juga melihat beras premium menjadi salah satu pasar yang bagus," ujar Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja.
Parman melanjutkan, Koperasi Malai Padi bisa mengawasi dalam proses budidaya padi premium dan nantinya bisa bertindak sebagai pengepulnya. "Koperasi bisa bekerjasama dengan BUMN beras jadi offtacker karena BUMN lain juga sudah mulai jadi ini tahap perintisan bagi kita," lanjut dia.
Executive Vice President PNM Arief Mulyadi mengatakan, pihaknya juga bersinergi dengan BUMN lain yakni PT KAI (Persero).
"PNM menyalurkan dana kemitraan untuk anggota Koperasi Malai Padi seIuas 70 ha, lalu sinergi antara PNM dan PT KAI untuk tambahan penyaluran dana serta kemitraan seluas 60 ha dan ke depan kita akan lakukan sinergi dengan BUMN lain untuk melakukan sertifikasinya," ujar dia.