Persediaan Naik, Harga Minyak Tergelincir

Harga minyak tergelincir, di tengah pelemahan dolar dan juga kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 17 Mar 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 06:00 WIB
Harga Minyak Jatuh Gara-gara Yunani
Harga minyak mentah acuan AS turun 7,7 persen menjadi US$ 52,53 per barel dipicu sentimen krisis penyelesaian utang Yunani.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak tergelincir, di tengah pelemahan dolar dan juga kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat. Padahal, di sisi lain, negara pengekspor, OPEC massih sepakat mengurangi produksi.

Negara anggota OPEC dan non OPEC memangkas produksi sejak 1 Januari untuk mengurangi kelebihan pasokan minyak mentah, yang meyentuh rekor. Namun, reli harga minyak setelah kesepakatan itu tertatih-tatih oleh data yang menunjukkan pasokan minyak mentah Amerika Serikat.

Melansir reuters, Jumat (17/3/2017), data terakhir dari firma Genscape menunjukkan ada penambahan minyak mentah AS lebih dari 2 juta barel dalam sepekan hingga 14 Maret di Cushing, Oklahoma.

Data pada rabu menunjukkan ada penurunan tipis pada persediaan minyak mentah Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar. Itu sedikit membantu mengangkat harga minyak setelah terus mengalami penurunan karena kenaikan persediaan.

Harga minyak acuan dunia, Brent menutup sesi dengan penurunan 7 sen untuk menetap pada US$ 51,74 per barel, lebih tinggi dari level pada Selasa yang mencapai US$ 50,25 per barel, harga terendah sejak 30 November saat OPEC mengumumkan pasokannya.

Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate turun 11 sen untuk menetap di level US$ 48,75 per barel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya