Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita geram dengan kelakuan importir hortikultura yang curang karena selama bertahun-tahun memasok buah dan sayur mayur dari negara lain tanpa memiliki gudang penyimpanan. Menteri Perdagangan akan mencabut Angka Pengenal Impor Produsen (API-P) dan Persetujuan Impor (PI) dari importir tersebut pada pekan depan.
"Minggu depan saya akan umumkan berapa API-P yang kami cabut. Itu importir hortikultura di Jakarta," ungkap Enggartiasto seperti ditulis Jumat (16/3/2017).
Enggartiasto menyebut beberapa dosa importir nakal yang bakal dicabut izinnya itu. Salah satunya importir buah dan sayur yang tidak memiliki gudang penyimpanan. Mereka bertahun-tahun menjalankan bisnis impor tanpa mengindahkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 60 Tahun 2012. Dalam beleid aturan tersebut, setiap importir buah dan sayur mayur wajib memiliki gudang sendiri.
Advertisement
Baca Juga
"Menipu mereka, tidak ada gudang, alamat tidak jelas tapi bisa impor. Syarat impor ada gudang, sudah ada aturannya sejak zaman dulu. Cuma Tuhan yang tahu, setan pun dibohongi sama dia (importir), tidak tahu ilmunya apa tidak punya gudang bisa impor," Enggartiasto mengatakan.
Pencabutan API-P dan PI tersebut merupakan langkah tegas Kementerian Perdagangan (Kemendag) terhadap importir nakal. Enggartiasto mengungkapkan, Kemendag telah menduga adanya ketidakberesan yang dilakukan para importir ini sehingga kemudian melakukan investigasi atau verifikasi.
"Kami saja sih yang menelusuri. Dalam peraturan kan harus ada verifikasi, melihat peraturan, ada kecenderungan tidak benar. Impor mengalir terus, kemudian kami sidak langsung. Feeling saja," papar Enggartiasto.
Sayangnya Enggartiasto tidak menjawab secara gamblang apakah ada oknum yang meloloskan para importir ini sehingga memegang izin tanpa memenuhi persyaratan. "Ya tidak lah, yang jelas impor sayur dan buah rutin setiap tahun, dan kami tidak boleh menghentikan itu. Ini kan perdagangan bebas," ucapnya.
Enggartiasto memastikan bakal mengumumkan para importir yang dicabut API-P dan PI pada minggu depan. Akan tetapi, dia belum bersedia menyebut identitas importir tersebut. "Belum tahu berapa, nanti lah kan masih dievaluasi, ada yang API-P nya kami cabut, PI-nya dicabut. Pokoknya tidak ada ampun. Masa kita ikhlasi sih wortel kita yang bagus disaingi sama impor," kata dia. (Fik/Gdn)