Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mengalami kenaikan tipis pada penutupan perdagangan Kamis kemarin.
Investor terbebani adanya kenaikan produksi minyak di Amerika Serikat di tengah ada ketidakpastian geopolitik dan komentar dari produsen minyak untuk melanjutkan pemangkasan pasokan OPEC.
Baca Juga
Harga minyak acuan dunia, Brent naik tipis 6 sen untuk menetap di level US$ 52,99 per barel.
Advertisement
Kenaikan produksi minyak di AS berpengaruh banyak terhadap harga minyak di negeri Paman Sam tersebut. Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate turun 17 sen dan membukukan penurunan 4 hari berutut-turut. WTI menetap di level US$ 50,27 per barel.
Anggota OPEC Arab Saudi dan Kuwait memberi sinyal bahwa negara-negara pengekspor minyak anggota OPEC dan non OPEC seperti Rusia akan melanjutkan program pemangkasan pasokan.
Dalam konferensi pers di Uni Emirat Arab, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al Fatih mengatakan ada kesepakatan yang tengah dibuaat, tapi belum selesai.
Melansir reuters, Jumat (21/4/2017), Presiden Konsultan Energi WTRG Economics di London, James Williams mengatakan, pernyataan menteri tersebut tidak banyakj menaikkan harga karena ada kenaikan produksi di Amerika Serikat.
Produksi minyak mentah AS naik 9,25 juta barel per hari menurut data resmi, naik hampir 10 persen sejak pertengahan 2016. Cadangan yang mencapai 532 juta barel tetap berada di level yang mendekati rekor tertinggi.