Menaker: Kontribusi Perempuan dalam Ekonomi Terus Meningkat

Di Indonesia porsi wirausahawan naik dari 1,65 persen pada tahun 2016 menjadi 3,1 persen saat ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Mei 2017, 15:55 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 15:55 WIB
Menteri Hanif
Menaker Optimistis Terus Turunkan Angka Pengangguran

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menyebut kontribusi perempuan dalam perekonomian terus meningkat. Hal tersebut tampak dalam peningkatan angkatan kerja serta yang terjun ke dunia wirausaha.

Hanif menerangkan, porsi wirausahawan standar internasional ialah 2 persen dari total penduduk. Di Indonesia porsi wirausahawan naik dari 1,65 persen pada tahun 2016 menjadi 3,1 persen saat ini.

Meski memang, porsi itu masih kalah dengan Malaysia dan Singapura."Malaysia kalau enggak salah 5 persen, Singapura 7 persen," kata dia saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pengusaha Muslimah Nasional Indonesia (IPEMI), Jakarta, Senin (15/5/2017).

Dia mengatakan, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja terus meningkat. Partisipasi angkatan kerja perempuan naik menjadi 55,04 persen saat ini, dari sebelumnya 48,87 persen.

"Kemudian jumlah wirausaha perempuan dari 2015 sebesar 12,7 juta orang sekarang meningkat jadi 14,3 juta orang. Jadi meningkat 1,63 juta orang," dia menambahkan.

Dia mengatakan, hal ini tak terlepas dari peran Ikatan Pengusaha Muslimah Nasional Indonesia (IPEMI) yang terus mendorong kegiatan usaha. "Ini tidak terlepas dari peran serta IPEMI yang terus mendorong agar dunia usaha di kaum muslimah dapat terus berkembang," kata dia.

Namun, dia meminta pengusaha perempuan supaya kompetitif. Hal itu supaya bisa bersaing dengan pengusaha lain di tingkat global. Oleh karenanya, perlu inovasi baik dari sisi produk, harga, serta distribusi. "Suka atau tidak suka pengusaha perempuan terus perkuat daya saing," tutup dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya