Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ingin supaya BUMN bekerjasama sehingga bisa mendorong ekonomi nasional tumbuh berkembang. Apalagi, BUMN berada dekat dengan kehidupan masyarakat.
Rini pun bercerita, kelemahan sebelumnya ialah BUMN bekerja sendiri dan bersaing satu sama lain. Alhasil, itu berdampak buruk pada kinerja perusahaan BUMN itu sendiri.
"Kelemahannya sebelum-sebelumnya BUMN jalan sendiri, punya program sendiri-sendiri, suka-suka. Berantem satu sama lain suka-suka, betul-betul saling injek-injekan, berkompetisi nih. Sampai akhirnya bukan memberikan keuntungan kepada BUMN itu sendiri tapi sebagian BUMN lain merugi," jelas dia saat acara halalbihalal di Kempinski Grand Ballroom Jakarta, Jumat malam (7/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Secara khusus, Rini menceritakan ketatnya persaingan antara bank pelat merah yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), BRI, dan PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri).
Suatu ketika, sebut Rini ada seorang nasabah mencari pinjaman untuk proyek. Orang itu meminjam dana ke BRI dengan bunga 10 persen. Rini melanjutkan, cerdiknya orang itu juga mencari pinjaman ke BNI. Untuk menggaet orang tersebut, BNI menawarkan bunga sebesar 9,5 persen.
Tak berhenti di sana, orang itu kemudian mencoba mencari pinjaman ke Bank Mandiri. Di Bank Mandiri, orang itu mendapat penawaran 9 persen. "Yang rugi siapa hayo? Yang rugi kita semua akhirnya," ujar dia.
Sebab itu, Rini menegaskan, persaingan seperti itu tak boleh terjadi lagi. Rini meminta semua bank BUMN bekerjasama supaya bisa berkontribusi pada perekonomian.
"Ini tidak boleh terjadi lagi, ini satu hal yang tidak terjadi lagi," ujar dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: