Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mendorong anak-anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO). Ini sebagai alternatif untuk mencari pembiayaan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kebutuhan akan biaya infrastruktur sangat besar. Sebab itulah, mesti ada alternatif pembiayaan selain pinjaman.
Baca Juga
"Ya kita juga akan mendorong, terutama anak-anak perusahaan BUMN agar juga bisa segera listing karena membutuhkan. Kita membutuhkan pembiayaan yang besar untuk membangun infrastruktur, nggak mungkin semuanya dari pinjaman iya kan," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Advertisement
Kementerian BUMN sebelumnya menyatakan, terdapat 9 anak usaha usaha BUMN yang akan IPO tahun ini. Dari IPO 9 perusahaan tersebut, dana segar yang dihimpun mencapai Rp 20 triliun.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan, langkah melantai di Bursa Efek Indonesia tersebut sebagai salah satu cara anak perusahaan BUMN untuk mengembangkan bisnis.
Sayangnya, Aloysius masih enggan merinci 9 anak usaha BUMN yang bakal melantai di bursa tersebut. Pasalnya, sebagian induknya telah menyandang status perusahaan terbuka (Tbk).
"Sebagian besar anak perusahaan BUMN sudah Tbk. Kita tunggu aja nanti di announcement emiten itu sendiri selaku pemegang saham. Tapi kurang lebih Rp 20 triliun kita bisa raise dari situ," jelas dia dalam acara Underwriting Network di Bali, Jumat (10/3/2017).
Sejauh ini, Aloysius hanya mau mengungkap 1 anak perusahaan BUMN yang bakal IPO yaitu PT Tugu Pratama Indonesia (TPI), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bisnis asuransi. Perusahaan tersebut akan melepas saham ke publik tahun ini.
"Yang bisa saya sebutkan nonTbk. Induknya misalnya Pertamina punya anak usaha Tugu Pratama. Nah itu rencana masuk bursa itu dalam priority lebih awal," jelas dia.
Tak secara gamblang, dia juga menyebut anak usaha BUMN yang bergerak di industri penerbangan akan melepas saham. "Memang induknya Tbk, jadi biarkan saat tepat ada announce ada kontruksi, energi, ada juga yang MRO bisnis airlines. Anda tahu yang saya maksud. Secara formal tak bisa saya sebutkan," jelas dia.
Pelepasan saham ini akan mulai kuartal II tahun ini. Saat ini, perusahaan tengah menyelesaikan hasil audit perusahaan. Sehingga, belum bisa diserahkan dokumennya ke BEI.
"Menunggu hasil audit. Yang 2016 itu biasanya Maret baru keluar, audit report bisa dipakai rapat umum pemegang saham (RUPS) dan RUPS kesepakatan pemegang saham untuk IPO anak usaha," tutup dia.