Berhemat dengan Transaksi Nontunai, Mungkinkah?

Berikut ini siasat berhemat dengan alat transaksi nontunai yang bisa Anda terapkan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 14 Jul 2017, 18:01 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2017, 18:01 WIB
20160909-118 BUMN dan BUMD Ikuti Pameran BUMN di JCC-Jakarta
Pengunjung mencoba mesin top up Mandiri e-money di gerai Bank Mandiri pada event IBD Expo 2016 di Jakarta, Kamis (8/9). Hingga Juli 2016, terdapat 7,9 juta kartu berlogo Mandiri E-Money yang telah diterbitkan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan saat ini sudah semakin canggih dengan dukungan perkembangan teknologi yang luar biasa. Masyarakat pun kian terbiasa dengan kepraktisan. Termasuk dalam hal transaksi keuangan sehari-hari, misalnya. Perkembangan teknologi melahirkan banyak pilihan lebih praktis untuk urusan bayar membayar.

Anda bisa mengoptimalkan kehadiran berbagai macam kanal atau platform pembayaran nontunai dan menghemat pengeluaran dari sana. Apakah mungkin? Tentu saja mungkin. Saat ini, penyedia alat transaksi nontunai semakin gencar mendorong masyarakat dalam memanfaatkan alat transaksi nontunai.

Untuk itu, mereka tidak segan memberikan beragam iming-iming promo atau hadiah khusus bagi nasabah transaksi nontunai.

Berikut ini siasat berhemat dengan alat transaksi nontunai yang bisa Anda terapkan, seperti dikutip dari Halomoney.co.id:

1. Daftar pengeluaran rutin

Setiap pribadi atau keluarga pasti memiliki pos-pos pengeluaran rutin yang harus dibayarkan setiap periode tertentu.

Misalnya, pos belanja bulanan (groceries shopping), pos transportasi sehari-hari, pos pembayaran tagihan rutin, pos entertainment rutin seperti menonton film atau makan di restoran. Dari daftar pengeluaran rutin tersebut, Anda bisa memilih mana yang memiliki kanal pembayaran nontunai.

2. Miliki alat transaksi nontunai

Setelah memastikan pos-pos pengeluaran rutin tersebut memiliki kanal atau platform pembayaran nontunai, saatnya mengunduh atau memiliki alat transaksi nontunai.

Apa saja bentuk alat transaksi nontunai? Ada cukup banyak bentuk. Antara lain, kartu debit, kartu kredit, e-money atau uang elektronik, alat bayar transaksi nontunai melalui smartphone seperti Tap Cash, Sakuku, Dompetku, platform lain seperti Go-Pay, GrabPay, dan lain sebagainya.

Simak video menarik di bawah ini:

Selanjutnya



3. Manfaatkan dengan optimal

Bila Anda saat ini sudah memiliki beberapa jenis alat transaksi nontunai, mengapa tidak langsung mengoptimalkan pemakaiannya dan berhemat dari sana? Misalnya, Anda rutin berbelanja bulanan tiap pekan ke supermarket, atau rutin membeli BBM untuk transportasi, dan lain sebagainya.

Manfaatkan kartu debit atau kartu kredit sebagai alat bayar yang praktis. Beberapa penerbit kartu debit dan kartu kredit memberikan promo menarik bagi setiap transaksi yang dilakukan. Misalnya dalam bentuk diskon atau potongan harga, cashback, voucher hingga reward points.

Begitu juga bila Anda pemakai setia transportasi online. Penyedia platform memberikan diskon harga puluhan persen dari harga normal untuk transaksi memakai nontunai.

Manfaatkan juga mobile banking atau internet banking untuk menghemat waktu bertransaksi. Lebih praktis dari sisi waktu dan tenaga.

Baca juga: Promo Tiket Pesawat untuk Lebaran dan Liburan yang Sayang Dilewatkan

4. Jaga keamanan

Semakin banyak kehadiran alat transaksi nontunai memang memberikan kepraktisan. Anda juga akan lebih mudah mencari jejak histori transaksi di masa yang sudah lampau.

Akan tetapi, alat transaksi nontunai juga memiliki kekurangan. Bila Anda tidak berhati-hati, alat transaksi nontunai bisa dibobol. Untuk itu, tetaplah waspada dan menjaga keamanan kartu Anda.

Misalnya, untuk kartu kredit, pastikan Anda telah melengkapi kartu kredit Anda dengan PIN dan lindungi 16 digit nomor. Banyaknya platform pembayaran nontunai memakai smartphone, berarti menuntut Anda untuk lebih awas menjaga keamanan ponsel agar jangan sampai berpindah tangan ke orang asing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya