3 Menteri Resmikan Pembangunan Hunian Terintegrasi KRL

Perum Perumnas bersama dengan PT KAI bersinergi untuk membangun Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Agu 2017, 16:36 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 16:36 WIB
Peletakan baru pertama Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Ilyas/Liputan6.com)
Peletakan baru pertama Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Perumnas bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersinergi untuk membangun Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Tiga menteri yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peletakan batu pertama pembangunan TOD pertama di Indonesia ini. 

Budi Karya menjelaskan, pembangunan TOD ini selain mewujudkan fasilitas publik berbasis transportasi yang terintegrasi, juga sebagai upaya dalam mengurangi angka backlog perumahan.

"Ini menjadi upaya mengurangi kepadatan jalanan di Jakarta, juga mendekatkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk tetap tinggal di pusat kota, akses mudah," kata Budi Karya dalam sambutannya, Selasa (15/8/2017).

TOD yang dibangun ini akan dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). TOD ini juga menjadi yang pertama di Indonesia. Selain hunian, kawasan ini juga akan dilengkapi fasilitas komersial.

Kompleks rumah susun yang terintegrasi stasiun ini akan dibangun sebanyak tiga menara (tower) dengan luas lahan 15.244 meter persegi. Adapun total kapasitas yang bisa dilahirkan di kompleks ini adalah 1.232 hunian. Tiga tower ini masing-masing memiliki 29 lantai dengan total investasi Rp 705 miliar.

Kerja sama pembangunan rumah susun Tanjung Barat yang dilaksanakan dengan pemanfaatan atas lahan PT KAI dengan pola kerja sama jangka panjang sebagaimana pada Permen BUMN No.PER-13/MBU/09/2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.

Dalam pengelolaan, Perumnas akan memiliki pembagian saham sebesar 75 persen, sedangkan KAI sebesar 25 persen.

Keunggulan hunian ini adalah langsung terintegrasi dengan KRL. Hanya dengan membayar Rp 3.000, maka penghuni sudah bisa menggunakan KRL hingga ke pusat kota Jakarta seperti di Stasiun Sudirman.

"Proyek ini ditargetkan akan mampu kita selesaikan selama dua tahun," tutup Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Tri Wibowo.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya