Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (5/3/2025). IHSG akan menguji 6.315.
IHSG anjlok 2,14 persen ke posisi 6.380 dan disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Selasa, 4 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, selama IHSG masih mampu berada di atas 6.297 sebagai level support terdekat, koreksi IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 6.315 dan berpeluang kembali menguat.
Advertisement
“Namun, waspadai skenario merah, apabila break 6.203, IHSG akan menguji area 6,122,” ujar Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.297, 6.203 dan level resistance 6.639,6.698.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah dengan level support dan level resistance di 6.270-6.530.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Mitra Keluargakarya Sehat Tbk (MIKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness
Saham BBTN terkoreksi 2,84% ke 855 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi BBTN saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [v], sehingga BBTN masih rawan melanjutkan koreksinya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 780-830
Target Price: 905, 960
Stoploss: below 765
2.PT Mitra Keluargakarya Sehat Tbk (MIKA) - Buy on Weakness
Saham MIKA menguat 0,42% ke 2.410 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA60. "Kami perkirakan, posisi MIKA saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [ii]," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 2.340-2.400
Target Price: 2.470, 2.570
Stoploss: below 2.280
3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Spec Buy
Saham PGAS bergerak flat ke 1,520 dan masih disertai dengan adanya volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya memperkirakan, posisi PGAS sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (iii), sehingga saham PGAS masih berpeluang menguat.
Spec Buy: 1.500-1.515
Target Price: 1.570, 1.595
Stoploss: below 1.480
4.PT Panin Financial Tbk (PNLF) - Buy on Weakness
Saham PNLF terkoreksi 1,85% ke 318 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Pergerakan PNLF masih cenderung downtrend dan kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C, sehingga PNLF masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.
Buy on Weakness: 302-310
Target Price: 338, 362
Stoploss: below 290
Advertisement
Penutupan IHSG pada 4 Maret 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok pada Selasa, 4 Maret 2025. mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
Mengutip Antara, IHSG ditutup melemah 139,26 poin atau 2,14 persen ke posisi 6.380,40. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,49 poin atau 1,69 persen ke posisi 725,28.
“IHSG dan bursa saham regional Asia melemah, aksi tekanan jual seiring dengan pupus harapan pasar akan kesepakatan tarif,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, di Jakarta, Selasa, demikian seperti dikutip dari Antara.
Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan dimulainya tarif 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, dan rencana untuk menaikkan tarif impor China dari 10 persen menjadi 20 persen.
Selain itu, Trump juga mengonfirmasi tarif pada Meksiko, Kanada, dan China akan berlaku sesuai rencana, tanpa ruang lebih lanjut untuk negosiasi
Di sisi lain, China dilaporkan sedang mempersiapkan tindakan balasan tarif, yang berpotensi menargetkan ekspor pertanian AS, dan meningkatkan prospek tarif bales dendam.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China mengungkapkan dengan tegas menolak tarif tambahan AS terhadap barang-barang China dan akan mengambil tindakan balasan.
Hal itu memberikan dampak terhadap perang dagang secara global yang akan memberikan dampak meningkatnya inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, data aktivitas pabrik AS menunjukkan laju ekspansi yang melambat, meningkatkan kekhawatiran bahwa tarif AS dapat merusak ekonomi yang sudah mendingin.
Pelaku pasar saat ini menantikan laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada Rabu, 5 Maret 2025 dan laporan penggajian nonpertanian pada Jumat, 7 Maret 2025, untuk sebagai petunjuk lebih lanjut tentang terkait kebijakan suku bunga The Fed.
Bursa Saham Asia
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas sektor melemah, yaitu sektor energi turun paling dalam minus sebesar 4,72 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 5,04 persen dan 1,22 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu XSSI, PGUN, KONI, ASPI dan BTEK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni ELIT, RAJA, FMII, RATU, dan WIFI.Demikian mengutip Antara.
Saham yang diperdagangkan sebanyak 13,78 miliar lembar saham senilai Rp21,18 triliun. Sebanyak 119 saham naik 502 saham menurun, dan 334 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia pada Selasa sore ini bergerak lesu antara lain Indeks Nikkei susut 454,29 poin atau 1,20 persen ke 37.331,18, indeks Shanghai menguat 7,28 poin atau 0,22 persen ke 3.380,21, indeks Kuala Lumpur melemah 15,73 persen atau 1,00 poin ke posisi 1,555,66, dan indeks Straits Times melemah 18,16 poin atau 0,46 persen ke 3.890,76.
Advertisement
