Presiden Targetkan Ekonomi RI Masuk Peringkat 7 Dunia

Sejumlah upaya akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Nov 2017, 21:15 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2017, 21:15 WIB
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Nasdem
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk menjadikan perekonomian Indonesia masuk ke dalam peringkat 7 besar dunia pada 2030. Oleh karena itu, segala kebutuhan mulai dipersiapkan pemerintah guna mewujudkan tekad tersebut.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur tetapi pemerintah juga mempersiapkan sumber daya manusia agar memenuhi target 58 juta tenaga terampil.

Hal itu disampaikan Kepala Negara saat memimpin rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja pada Kamis, 16 November 2017, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Kita sekarang memang fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi pada tahapan besar kedua kita akan masuk kepada pembangunan sumber daya manusia," ujar Jokowi dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Sejumlah upaya akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan inovasi pada kurikulum dan sistem pendidikan di Tanah Air.

Menurut Jokowi, inovasi tersebut penting dilakukan mengingat perubahan-perubahan di dunia yang sangat cepat dan perlu diantisipasi.

"Saya berharap pendidikan kita yang sudah mungkin lebih dari 30 tahun tidak ada perubahan-perubahan yang sangat mendasar ini bisa kita ubah sehingga pembangunan sumber daya manusia itu betul-betul bisa mengikuti perubahan-perubahan yang ada di dunia," ungkap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Revisi kebijakan

Selain itu, Jokowi juga berencana melakukan revisi pada kebijakan pemerintah yang terkait dengan pendidikan tinggi di Indonesia. Rencananya, pemerintah akan memberikan izin kepada perguruan tinggi dari luar negeri untuk mendirikan kampus di Indonesia.

"Saya juga ingin agar ada universitas dari luar negeri yang bisa mendirikan entah politeknik, entah universitas yang bisa mendirikan (kampus) di Indonesia. Supaya kita memiliki pembanding, baik dari sisi manajemen, kurikulum, dan lain-lain," ucap dia.

Dalam rapat terbatas kali ini, Jokowi tidak hanya didampingi jajaran Menteri Kabinet Kerja melainkan ada dua orang pemuda berbakat Indonesia yang turut hadir untuk menyumbangkan ide dan pemikirannya terkait pendidikan di Tanah Air.

"Pada sore hari ini kita juga mengundang Saudara Nadiem Makarim dan Adamas Belva Syah untuk juga nantinya memberikan pandangan-pandangan apa yang kita perlukan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat ini," ungkap dia.

Seperti diketahui, Nadiem Makarim merupakan CEO sekaligus salah satu pendiri penyedia layanan ojek online Go-Jek. Sedangkan Adamas Belva Syah merupakan founder ruangguru.com, yaitu sebuah perusahaan penyedia layanan dan konten pendidikan berbasis teknologi terkemuka di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya