422 Rumah di Wilayah Terpencil Sulsel Nikmati Listrik Tenaga Surya

Pada tahun anggaran 2016 dan 2017, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan lima unit PLTS Terpusat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2018, 14:00 WIB
20160302-Panel Surya ESDM-Jakarta- Gempur M Surya
Petugas memeriksa panel surya di gedung ESDM, Jakarta, Rabu (2/3/2016). Penggunaan panel surya bisa menurunkan emisi dari yang sebelumnya mengonsumsi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau berbasis batubara (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 422 rumah di Desa Balang Datu, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, menikmati listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat. Kapasitas listrik yang disalurkan mencapai 100 kilowatt peak (kWp).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan,‎ pembangunan PLTS di wilayah remote area, pulau-pulau kecil serta daerah perbatasan merupakan salah satu program yang tengah dijalankan pemerintah, dalam upaya meningkatkan akses energi kepada masyarakat.

"Pembangkit listrik di daerah-daerah seperti ini memanfaatkan potensi energi setempat," kata Rida, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (10/2/2018).

Desa Balang Datu masuk dalam kategori desa yang terisolasi. Di Indonesia, terdapat lebih dari 2.500 desa yang hampir serupa dengan Balang Datu ini.

PLTS yang pembangunannya dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) EBTKE pada tahun anggaran 2016 ini, mampu menerangi 422 rumah dan 8 fasilitas umum.

"Masih ada saudara-saudara kita, melihat bohlam lampu saja belum pernah apalagi merasakan terangnya listrik. Tanpa listrik pertumbuhan akan lambat," ungkap Rida.

Rida mengungkapkan, untuk PT PLN (Persero) yang bertugas untuk melistriki, memiliki kemampuan yang terbatas, karena luasnya wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Masyarakat yang hidup dalam gelap gulita pada malam hari, saat ini jumlahnya lebih dari 10 juta jiwa.

"Masyarakat tidak boleh lagi dibiarkan (gelap gulita) seperti itu. Maka negara hadir dalam bentuk menyediakan listrik yang kebetulan daerah-daerahnya belum bisa dijangkau oleh PLN. Kenapa harus segera? Karena ini menyangkut keadilan," tegas Rida. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Besaran Anggaran

Terangi Desa Belum Berlistrik, ESDM Berikan Lampu Tenaga Surya
Terangi Desa Belum Berlistrik, ESDM Berikan Lampu Tenaga Surya

Sebagai informasi, pada tahun anggaran 2016 dan 2017, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM telah melaksanakan pembangunan lima unit PLTS Terpusat.

Lokasi pembangunan tersebut adalah Desa Rewataya (Dusun Rewataya (50 kWp) dan Dusun Lantang Peo sebesar 50 kWp).

Desa Mattirobajji (Dusun Satanggalau (30 kWp) dan Dusun Labotallua, kapasitas 30 kWp) serta PLTS Terpusat di Desa Balang Datu, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar.

Total kapasitas dari seluruh PLTS Terpusat ini sebesar 260 kWp dan melistriki lebih dari 1.000 rumah serta 40 fasilitas umum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya