Kaya Raya di Usia Muda, Robert Herjavec Ungkap 4 Rahasia Raih Sukses

Robert Herjavec, pemilik Herjavec Group, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 10 Apr 2018, 20:41 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 20:41 WIB
Robert Herjavec
Robert Herjavec

Liputan6.com, New York - Miliarder Robert Herjavec berbagi pengalamannya keluar dari masa kelam sewaktu muda. Dan hal tersebut dimulai ketika berani untuk mengambil risiko.

Robert Herjavec merupakan bintang ABC yakni Shark Tank, sekaligus CEO Herjavec Group, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. 

Herjavec lahir di negara komunis, Kroasia yang kini berganti nama menjadi Yugoslavia. Sayangnya, ayah Herjavec merupakan seorang anti-komunis, dan kondisi tersebut memberatkan keluarganya.

Ayah Herjavec masuk keluar penjara sebanyak 21 kali. Kondisi itu menyulitkan keluarga. Ia tinggal di rumah dengan lantai yang sangat kumuh serta kekurangan air bersih.

Setelah sekian kali masuk keluar penjara, sang ayah akhirnya mendapatkan peringatan terakhir. Sadar tak punya waktu lagi, sang ayah mengajak Herjavec dan istrinya pindah ke Kanada.

Meninggalkan negara dan seluruh miliknya merupakan hal yang berat bagi kedua orangtuanya. Tapi mereka harus melakukan itu demi kebaikan sang anak.

Di Yugoslavia, sang ayah yang merupakan seorang manajer. Namun di Kanada, dirinya rela menjadi petugas kebersihan yang setiap hari menyapu dan mengepel lantai.

"Hidupku sudah sangat menderita, kamu harus memiliki hal yang tidak kita punya," ujar Ayah Herjavec waktu itu kepadanya.

"Semenjak hal itu, aku sangat depresi. Aku tidak tahu apa yang mesti aku lakukan, semuanya tampak sia-sia. Sampai suatu ketika aku bekerja di Logiquest, yakni perusahaan teknologi dan menjadi bos perusahaan tersebut di umurku yang masih 20an," tuturnya.

Dari seorang imigran yang datang ke Amerika dengan perahu menjadi sosok miliarder, Herjavec tahu betul bahwa jalan menuju kesuksesan tidak pernah mudah.

"Berbisnis merupakan cara menyatukan keragaman yang sangat baik. Ini bukan soal siapa orangtuamu, warnamu, atau agamamu. Bisnis tak peduli semua itu. Bisnis hanya peduli soal nilai apa yang bisa kau beri," pungkasnya.

Dilansir dari CNBC, Selasa (10/4/2018), Herjavec berbagi tips untuk Anda yang ingin sukses dan kaya rayadi usia muda. Apa saja? Simak ulasan berikut:

1. Memperoleh Pengalaman Lebih Penting Ketimbang Uang

"Saya menyaksikan banyak pelajar yang asal bekerja dengan menjadi pelayan atau pekerja paruh waktu hanya untuk mendapatkan uang dan bisa mengisi liburanya. Ini boleh saja, tapi di jangka panjang Anda membutuhkan pengalaman yang bermanfaat bagi kebutuhan karier Anda," tuturnya.

"Pengalaman adalah aset yang tak ternilai, jadi carilah pekerjaan yang memberimu pengalaman yang Anda butuhkan. Ingat, bahwa diri Anda adalah investasi termahal yang Anda punya," tambah dia.

2. Pemakluman Adalah Hal Buruk

"Jangan pernah buat pemakluman karena tak ada satupun orang yang peduli. Semua orang memiliki pengalaman terberat dalam hidupnya. Jadi kesalahan terbesar adalah dengan tidak melakukan sesuatu yang kau bisa lakukan," ungkapnya.

Herjavec menuturkan bahwa penting bagi anak muda untuk punya pemikiran yang memberi solusi pada dunia karier yang akan mereka pilih. "Fokus pada hal yang bisa kau selesaikan dan kerjakan itu sampai selesai."

 

3. Mengambil Risiko Kadang Bermanfaat

"Berpikir untuk mengambil risiko seperti kau bisa keluar dari pekerjaanmu dan mendirikan bisnis sendiri adalah tepat untuk dilakukan ketika kau muda," pungkasnya.

"Saya keranjingan dalam hal mengambil risiko, apalagi jika berbicara saat Anda belum memiliki keluarga atau berkeluarga. Anda bisa lebih fleksibel dan bertanggungjawab penuh pada kehidupan Anda masing-masing," tambah dia.

Herjavec menyarankan penting untuk bisa mengkalkulasikan risiko yang ada dengan konsekuensi yang akan diterima. Karena jutawan merupakan kalkulator handal dalam memprediksikan risiko sebelum mengambil suatu keputusan.

 

4. Kuliah Penting, Namun Bekerja Adalah Kuncinya

Penting bagi orang-orang untuk mempertimbangkan seberapa besar yang ingin mereka bayar untuk sebuah pendidikan. Hal ini seperti dilaporkan oleh New York Federal Reserve yang menyebutkan utang pelajar AS pada akhir 2017 sangat besar.

"Pendidikan memang penting, tapi bukan jadi suatu alasan untuk berutang luar biasa banyak untuk meraih status. Lain halnya, jika kalian membutuhkan status khusus seperti sertifikat, pengalaman dan lain-lain. Ini baru hal penting," tutur Herjavec.

"Saya sarankan anak muda agar berani mencoba di lapangan. Gagal, belajar, dan sukses. Kemudian baru tentukan bahwa kau ingin melanjutkan pendidikan atau tidak," tandas Herjavec .

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya