Mau Jualan Beras Renceng, Buwas Minta Dukungan Jokowi

Bulog menyiapkan beras dalam bentuk kemasan, mulai dari ukuran 5-10 kg sampai beras renceng 200 gram.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Mei 2018, 21:46 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2018, 21:46 WIB
Kepala BNN Komjen Budi Waseso
Wawancara khusus bersama Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Liputan6.com/Heppy Wahyudi)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog memastikan ketersediaan beras jelang bulan Ramadan aman. Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah menyiapkan beras dalam bentuk kemasan, mulai dari ukuran 5-10 kg sampai beras renceng 200 gram.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyampaikan, Bulog akan menurunkan pasokan beras langsung ke pasar dan masyarakat dengan standar harga yang stabil dan murah.

"Karena kita targetnya bukan mencari keuntungan, tapi bagaimana kestabilan harga, kesediaan harga, kualitas barang. Karena ini masalah perut masyarakat Indonesia secara menyeluruh, jadi tidak boleh ada yang mempermainkan itu," terangnya di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Buwas menambahkan, Perum Bulog tidak akan mengucurkan beras curah, melainkan dalam bentuk kemasan 5-10 kg dengan sistem pengontrolan barcode.

"Saya ingin ke depan, semoga secepatnya, ada beras renceng kemasan 200 gram. Harganya relatif murah tapi terjamin kualitasnya," harap dia.

Untuk penyaluran, dia menegaskan, pasokan beras edisi kemasan tersebut nantinya juga akan tersedia di kios-kios kecil seperti warung rokok.

Mantan Kepala BNN itu pun mengaku belum bisa memastikan harga beras tersebut. Menurut perhitungan awal, itu masih relatif mahal. Namun demikian, tambah Buwas, Bulog akan terus memangkasnya sampai bisa murah.

"Saya harus kerja sama dengan kementerian lain, termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kemenko Perekonomian, dan Satgas Pangan. Nanti juga harus ada political will (kemauan politik) dari Presiden," jelas dia.

"Saya yakin Presiden (Jokowi) ingin masyarakat dapat beras yang berkualitas dan murah. Itu tugas Bulog," Buwas mengakhiri.

 

Jadi Bos Bulog, Budi Waseso Bakal Sikat Mafia Beras

Beras Bulog
Pekerja menurunkan beras bulog di Pasar Induk Cipinang, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno telah menunjuk Budi Waseso (Buwas) sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Nomor SK-115/MBU/04/2018. Buwas mengaku akan bekerja keras dalam memastikan pasokan beras, terlebih menjelang Lebaran yang tinggal dua bulan lagi.

"Beras ini kan masalah perut, jadi tidak boleh ada yang mainin perut orang Indonesia. Nah ini kan kebutuhan pokok, kebutuhan masyarakat Indonesia secara menyeluruh," ungkap Buwas di Gedung Kementerian BUMN pada 27 April 2018. 

Bahkan, Budi Waseso memberikan peringatan kepada siapa saja yang mencoba mempermainkan pasokan beras ini akan ditindak tegas.

"Saya kan berangkat dari latar belakang penegak hukum, jadi kalau ada yang main-main akan ditertibkan, harus," tegasnya.

Sebelumnya, untuk mempercepat akselerasi program-program pemerintah dan memperkuat ketahanan pangan, Kementerian BUMN merombak susunan direksi baru di Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog).

Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaam Umum (Perum) Bulog.

Dalam keputusan tersebut, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti dan Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.

Selain itu, Kementerian BUMN juga Mengangkat Teten Masduki sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog menggantikan Sudar Sastro Atmojo yang mengisi posisi tersebut sebelumnya. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya