Liputan6.com, Jakarta - Pada hari pertama masuk kerja, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menggelar acara halalbihalal di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Ia menekankan momen Lebaran dan halalbihalal ini menjadi ajang bagi para pegawai di lingkungan Kemnaker untuk saling memaafkan dan introspeksi diri.
‎"Mudah-mudahan dengan kita saling ikhlas memanfaatkan, jalan kita hari-hari berikutnya lebih ringan, sehingga bekerja lebih produktif dan inovatif dalam memberi pelayanan ke masyarakat," ujar dia di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, halalbihalal ini sesuatu yang unik di Indonesia karena tidak akan ada momen seperti ini di negara lain.
"Hanya ada di Indonesia. Ini tradisi khas di Indonesia dan patut kita jaga bersama-sama," tutur Hanif.Â
Dalam kesempatan tersebut, Hanif juga bercerita soal pengalamannya berpuasa di negara lain. Ini lantaran saat Ramadan, Hanif harus terbang ke Jenewa, Swiss, untuk menghadiri konferensi International Labour Organization (ILO).
‎"Kemarin saya sama Bu Hayani ke Jenewa konferensi ILO. Di sana puasa 18 jam. Walaupun banyak yang gagal, banyak juga yang berhasil puasanya. Kalau di luar negeri, ada yang puasanya terlalu pendek dan terlalu panjang. Di Indonesia semua serba lagu dangdut, sedang-sedang saja, tak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek," kata dia.
Â
Apresiasi Laporan Keuangan
Di akhir sambutan, Hanif juga mengucapkan terima kasih kepada para bawahannya atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) laporan keuangan Kemnaker oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada 2017 dan 2018. Ke depannya, dia berharap kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai di Kemnaker terus meningkat.
‎"Saya juga ingin ucapkan terima kasih banyak ke Bapak Ibu, ini bisa prestasi. Karena sekian lama enggak pernah kita dapatkan status WTP di laporan keuangan kita. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih seluruh jajaran yang sudah kerja keras tunjukan performa yang lebih baik. Kita sudah dua kali dapat WTP. Kalau kita mau kita pasti bisa. Begitu kita serius, dua tahun kita bisa WTP. Kita ingin WTP jadi tradisi ke Kemnaker," ucap dia.
Advertisement