AP I: Meski Hanya Gurauan, Ancaman Bom Selalu Ditindaklanjuti Serius

Ancaman bom kembali terjadi pada Kamis (21/6/2018) kemarin. Seorang perempuan bule iseng berteriak ada bom ketika berada di pesawat tujuan Labuhan Bajo-Bali.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jun 2018, 11:05 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 11:05 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, kelolaan AP I.
Bandara I Gusti Ngurah Rai, kelolaan AP I.

Liputan6.com, Jakarta Operator bandara memastikan untuk selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam menangani satu masalah di bandara, seperti ancaman bom. Masyarakat pun diminta memahami langkah yang harus diambil terkait berbagai ancaman yang berlangsung di bandara.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi. "Jadi kita bersihkan dan proses untuk meyakinkan jika itu aman karena bom itu tidak bisa kira sangka. Jadi mohon maaf kadang pendekatan keamanan dan keselamatan dikedepankan dan ditekankan," ujar dia.

Ancaman bom kembali terjadi pada Kamis (21/6/2018) kemarin. Seorang perempuan bule iseng berteriak ada bom ketika berada di pesawat tujuan Labuhan Bajo-Bali. Akibat ulah penumpang berambut pirang itu, seluruh penumpang diminta turun dari pesawat untuk menunggu pemeriksaan dari kepolisian tuntas.

Israwadi mengakui jika akhir-akhir ini banyak gurauan yang menyebut soal ancaman bom. Hal apapun, kata dia, yang terkait ancaman meski hanya gurauan akan selalu ditindaklanjuti dengan serius.

Ada beberapa tahap dalam proses pengamanan tindakan. Bila kejadian tersebut terjadi saat di dalam pesawat, maka yang bertanggung jawab mengambil tindakan adalah kru pesawat.

"Kalau sudah di pesawat tanggung jawab penuh awak kabin. Ini yang menentukan pilot yang melaporkan gurauan dan melapor ke sekuriti penerbangan dan petugas lapor ke kepolisian. Prosesnya di situ," tutur dia.

Selain kepolisian, kata dia, petugas yang berwenang menangani keamanan adalah APP PNS otoritas bandara. Meski kepolisian yang selama ini lebih banyak diandalkan.

Sementara kewenangan operator, kata dia, antisipasi keamanan sudah dilakukan sejak pemeriksaan pertama pada alat x-ray.

"Kalau ada ancaman disterilkan seperti di Juanda beberapa waktu lalu, sempat tanda kutip ada ancaman meski tak jelas tapi semua bentuk ancaman harus kami seriuskan dan itu terjadi di juanda dan sempat karena tindakan itu kita bersihkan dari lini 1 dan 2 dan lini 1 kita bersihkan dan proses itu yakin aman karena bom itu tidak bisa kira sangka jadi mohon maaf kadanhg pendekatan ekamanan dan keselamatan dikedepankan dan ditekankan," dia menegaskan.

Bule Berambut Pirang Iseng Teriak Bom, Penerbangan Pesawat Wings Air Tertunda

Ancaman Bom
Pesawat Wings Air saat berada di Bandara Ende Flores (Liputan6.com/Ola Keda)

Seorang perempuan bule iseng berteriak ada bom ketika berada di pesawat tujuan Labuhan Bajo-Bali, Kamis (21/6/2018). Akibat ulah penumpang berambut pirang itu, seluruh penumpang diminta turun dari pesawat untuk menunggu pemeriksaan dari kepolisian tuntas.

"Saya tadi naik pesawat Wings Air penerbangan pukul 16.00 Wita sekian. Setelah boarding, penumpang naik ke pesawat. Setelah sebagian penumpang duduk, tiba-tiba ada petugas bandara yang masuk periksa-periksa tas," ujar salah satu penumpang, Fernandes Nato, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis.

Tak lama kemudian, ada pengumuman dari awak pesawat yang memohon maaf dan meminta penumpang turun semua. Alasannya, karena ada masalah teknis.

"Indikasinya ada yang teriak bom. Turis perempuan. Rambutnya pirang. Tadi saya lihat dia diperiksa polisi di ruangan petugas bandara," kata Fernandes.

Pegawai swasta itu mengatakan, belum ada kepastian tentang pemberangkatan pesawat tersebut ke Bali. Penumpang masih diminta menunggu di Bandara Komodo, Labuhan Bajo.

Fernandes sendiri berencana balik ke Jakarta dari Labuhan Bajo via Bali. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya