Layanan Posko Tetap Ada Meski Bandara Ngurai Rai Sudah Normal

PT Angkasa Pura I menyatakan layanan posko yang diberikan seperti alternatif transportasi darat bus dari bandara ke lima kota tetap beroperasi selama masa pemulihan berlangsung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jun 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 15:45 WIB
AP I menyiapkan counter reschedule dan refund, serta bus di Bandara Ngurah Rai, Bali seiring Erupsi Gunung Agung. (Dok AP I)
AP I menyiapkan counter reschedule dan refund, serta bus di Bandara Ngurah Rai, Bali seiring Erupsi Gunung Agung. (Dok AP I)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I menyatakan layanan posko yang diberikan seperti alternatif transportasi darat bus dari bandara ke lima kota tetap beroperasi selama masa pemulihan berlangsung. Hal itu meski Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali normal pada pukul 14.30 WITA.

Manajemen PT Angkasa Pura I menyatakan alternatif transportasi darat bus dari bandara ke lima kota itu antara lain Terminal Mengwi, Pelabuhan Padang Bai, Surabaya dan Jakarta tetap beroperasi selama masa pemulihan berlangsung. Ini termasuk di antaranya penempatan help desk maskapai dan consulate general di terminal internasional dan domestik. Demikian mengutip keterangan tertulis, Jumat (29/6/2018).

PT Angkasa Pura I (Persero) akan terus bekerja sama dengan otoritas terkait antara lain BMKG, Direktorat Navigasi Penerbangan, Otoritas Bandara Wilayah IV, AirNav, Ground handling dan maskapai untuk memonitor pergerakan arah angin dan penyebaran debu secara berkala.

Hingga pukul 14.00 WIB lalu, PT Angkasa Pura I mencatat sebanyak 318 penerbangan dengan total 26.862 penumpang yang terkena dampak (batal berangkat) akibat penutupan bandara. Sedangkan dari 318 penerbangan yang batal berangkat itu terdiri dari 203 penerbangan domestik dengan 13.958 penumpang dan 115 penerbangan internasional dengan penumpang 12.904 penumpang.

Pada penerbitan NOTAM 2552/18, PT Angkasa Pura I menginformasikan pembukaan kembali Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terhitung pukul 14.30 WIB.

Penerbitan NOTAM itu berdasarkan evaluasi RGB Citra Satelit Cuaca Himawari yang dikeluarkan oleh BMKG pukul 12.10 WITA yang menunjukkan rute persebaran (plotting) debu vulkanik saat ini mengarah ke arah baray daya-barat laut dan seluruhnya telah meninggalkan ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Adapun hasil paper test yang dilakukan pukul 13.19 WIB menunjukkan hasil nihil ada debu vulkanik di kawasan aerodme bandara.

Adapun saat ini aktivitas operasional telah kembali normal dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali akan beroperasi selama 24 jam hari ini guna mendukung proses normalisasi rotasi penerbangan _(flight recovery)_ sesuai dengan prosedur yang berlaku.

 


Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi

Bandara Ngurah Rai Ditutup
Sejumlah penumpang mencari informasi jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6). PT Angkasa Pura I menutup sementara operasional bandara selama 16 jam dikarenakan dampak abu vulkanik Gunung Agung. (AFP/GEDE ARDIASA)

Sebelumnya, AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM A 2552/18 kepada seluruh stakeholderpenerbangan untuk menyampaikan beroperasinya kembali Bandara Ngurah Rai, Bali mulai pukul 14.30 WITA. Keputusan ini seusai rapat evaluasi penanganan dampak erupsi Gunung Agung.

Rapat ini dipimpin Kepala Kantor Otoritas Bandara Wlayah IV dan dihadiri seluruh stakeholderkomunitas Bandara Ngurah Rai. Pada NOTAM sebelumnya, Bandara Ngurah Rai ditutup mulai pukul 03.00-19.00 WITA. 

"Diambil keputusan untuk membuka kembali penerbangan di Bandara Ngurah Rai mulai pukul 14.30 WITA," ujar Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.

Dalam rapat tersebut, Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar menyampaikan bahwa status VONA (Code Colour ORANGE) per pukul 16.00 UTC pada 28 Juni 2018. Selain itu, SIGMET ketinggian erupsi mencapai ketinggian 23.000 feet bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 Knots.

"Tidak ada indikasi sebaran VA menutup airspace bandara," ujar Yohanes. 

RGB Citra Satelit Cuaca Himawari pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah Barat Daya. Berdasarkan data observasi Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai DPS tidak teramati adanya VA di Bandara Ngurah Rai (NIL VA).

Secara ploting (poligon) sebaran VA per pukul 13.25 WITA pada hari ini tidak menutupi koordinat Bandara Ngurah Rai.

Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyampaikan bahwa pemanduan penerbangan atau pelayanan lalu lintas udara dari atau ke Bandara Ngurah Rai secara taktikal dengan menghindari Ploting Area(poligon) sebaran VA yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Jika dilakukan open aerodrome pelayanan lalu lintas udara tidak ada masalah.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya