Beralih ke Tiket Kertas, Pengguna KRL Mengeluh

Ada perbaikan sistem ticketing yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia mengharuskan pengguna beralih menggunakan tiket kertas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Jul 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2018, 09:30 WIB
KRL Commuter Line
Penumpang memadati gerbong KRL Commuter Line di Jakarta, Sabtu (27/1). PT Kereta Commuter Indonesia, operator KRL Commuter Line menargetkan mengangkut 320,03 juta penumpang atau naik 9,5 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Para pengguna KRL di beberapa stasiun pada Senin (23/7/2018) nampaknya harus sedikit berjuang dibandingkan hari biasanya.

Ada perbaikan sistem ticketing yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia mengharuskan pengguna beralih menggunakan tiket kertas.

Alhasil, yang biasanya pengguna setia KRL hanya tinggal tap Kartu Multi Trip (KMT) atau uang elektronik perbankan, kini harus ikut antre di loket demi mendapatkan tiket kertas tersebut.

"Di Stasiun Bekasi antrean mengular sampai parkiran di gate Selatan," kata salah satu pengguna KRL, Arie (27) kepada Liputan6.com, Senin pekan ini.

Dia juga mengeluhkan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh KCI mengenai rencana sementara penggunaan tiket kertas tersebut. Meski demikian, dia mengapresiasi petugas yang membuka lebih banyak loket, sehingga antrean untuk mendapatkan tiket kertas tidak terlalu lama.

Hal serupa juga diungkapkan pengguna KRL lainnya, Marjudin (30). Niat berangkat menggunakan KRL, melihat padatnya Stasiun Citayam menjadikan pihaknya terpaksa beralih menggunakan kendaraan pribadi.

Dia menuturkan, seharusnya pemeliharaan sistem ticketing yang dilakukan KCI juga harus memperhatikan waktu yang tepat.

"Timing update sistem ticketing-nya tidak tepat, orang sudah masuk kerja semua dan begitu juga anak sekolah malah baru dilakukan update. Harusnya saat liburan jadi tidak banyak yang menggunakan," ujar dia.

Meski beralih menggunakan kendaraan pribadi, dia mengaku tetap juga terkena macet.

"Bagi kami pengguna KRL ibarat kena skakmat, pakai KRL antrean berjubel begitu beralih pakai motor ternyata juga macet parah pada Senin ini. Bisanya cuma sabar," ceritanya.

Sementara, pengguna KRL Chandra Sari (34) mengaku mengapresiasi KCI. Ini lantaran konsekuensi tarif KRL menjadi tetap Rp 3.000 per orang. Namun hal itu dinilai tetap mengurangi kenyamanan para penggunanya.

"Di Stasiun dan KRL cuma banyak info terkait penggantian kartu bukan info kalau bakal ada tiket kertas lagi ya. Iya kita dapat tarif flat Rp 3.000, tapi menyiksa," ujar dia.

Dari pantauan Liputan6.com di stasiun tanjung barat, petugas stasiun pun melalui pengeras suara memberitahukan informasi mengenai penggunaan tiket kertas. Hal ini dilakukan karena PT Kereta Commuter Indonesia tengah melakukan perawatan terhadap sistem ticketing.

Ada petugas di bagian loket yang akan beritahukan kepada penumpang yang beritahu kalau hari ini para penumpang krl menggunakan tiket kertas.

 

Naik KRL Hari Ini Pakai Tiket Kertas

KRL Commuter Line
Sejumlah penumpang usai menaiki KRL Commuter Line di Jakarta, Sabtu (27/1). PT Kereta Commuter Indonesia, operator KRL Commuter Line menargetkan mengangkut 320,03 juta penumpang atau naik 9,5 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) hari ini tengah melakukan perawatan terhadap sistem ticketing. Untuk itu semua pelanggan Kartu Multi Trip dan uang elektronik dari berbagai bank tetap harus melakukan transaksi ticketing melalui loket.

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa mengungkapkan permohonan maaf atas apa yang tengah dilakukan perusahaan sehingga menganggu pelayanan para pengguna KRL.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik," kata Eva, Senin 23 Juli 2018.

Sebagaimana diketahui, sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang.

Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018. Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir

"Tiket kertas dijual seharga Rp 3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa dihimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas," tambah Eva.

Prosedur pembeliannya, pengguna dapat mengantri di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini.

Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.

"Untuk kenyamanan bersama PT KCI mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya," ujar dia. (Yas)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya