Dolar Melemah Picu Harga Emas Berkilau

Pelemahan dolar membuat emas dengan denominasi mata uang ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Agu 2018, 07:10 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2018, 07:10 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik 1
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, New York - Harga emas dunia kembali pulih dipicu pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap yen Jepang di perdagangan Asia.    

Melansir laman Reuters, Jumat (3/8/2018), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.218,23 per ounce, usai turun 0,65 persen di sesi sebelumnya.

Adapun emas berjangka sedikit berubah ke posisi USD 1.226,70 per ounce. "Saya pikir orang-orang hanya menonton Dolar. Dolar-yen sedang turun dan emas naik," kata Yuichi Ikemizu, Manajer ICBC Standard Bank cabang Tokyo.

Dia menambahkan, perang dagang antara Amerika Serikat dan China kemungkinan juga turut memicu pembelian.   

Tercatat, Dolar sedikit lebih rendah terhadap Yen sebesar 111,68 yen. Greenback kali ini tak terdukung setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya dan memberikan penilaian yang optimis terhadap ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Pelemahan dolar membuat emas dengan denominasi mata uang ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara suku bunga yang lebih tinggi biasanya menekan tekanan terhadap emas.

"FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) tidak membawa banyak hal dan ini adalah musim penghasilan, jadi saya tidak mengharapkan emas untuk keluar dari jangkauan," kata Ikemizu.   

Harga emas di pasar spot diprediksi tetap netral dalam kisaran USD 1,214- USD 1,226 per ounce, menurut analis teknikal Wang Tao.

Adapun logam mulia lainnya, harga perak naik 0,4 persen menjadi USD 15,41 per ounce. Platinum naik 0,3 persen menjadi USD 814,35 dan paladium 0,2 persen lebih tinggi ke posisi USD 915,85.

The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan, Harga Emas Menguat

Harga emas melemah jelang pengumuman the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akhirnya pertahankan suku bunga acuan. Akan tetapi, the Federal Reserve memberi sinyal menaikkan suku bunga acuan pada September 2018.

Suku bunga lebih tinggi dapat mengangkat dolar AS. Hal itu akan berdampak terhadap permintaan komoditas logam mulia. Indeks dolar AS menunjukkan sedikit reaksi terhadap keputusan the Federal Reserve. Demikian mengutip laman Marketwatch, Kamis (2/8/2018).

Harga emas untuk pengiriman Desember turun USD 6 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.227,60 per ounce jelang pengumuman the Federal Reserve. Kemudian dalam perdagangan elektronik harga emas naik menjadi USD 1.2230,20.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun sekitar 2,6 persen dalam empat bulan berturut-turutn. Berdasarkan kontrak paling aktif, harga emas berjangka melemah 1,7 persen pada Juli 2018.

The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 1,75 persen-2 persen pada pertemuan dalam dua hari ini. The Federal Reserve juga beri sinyal menaikkan suku bunga secepatnya pada September 2018. Bank sentral AS juga mencatat perolehan tenaga kerja dan ekonomi telah kuat.

Indeks dolar AS naik 0,1 persen. Harga emas melemah ikuti kenaikan moderat dalam imbal hasil obligasi dan dolar AS sedikit menguat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya