Penyeragaman Tarif Tol JORR Berlaku usai Asian Games

Keputusan akhir soal penerapan tarif tol JORR berada di tangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Agu 2018, 17:46 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2018, 17:46 WIB
Integrasi tol JORR utamanya bertujuan meningkatkan standar pelayanan jalan tol seperti kemantapan jalan, kecepatan tempuh dan antrian transaksi tol. (Dok Kementerian PUPR)
Integrasi tol JORR utamanya bertujuan meningkatkan standar pelayanan jalan tol seperti kemantapan jalan, kecepatan tempuh dan antrian transaksi tol. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Setelah berkali-kali tertunda, penyeragaman tarif tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) sebesar Rp 15 ribu untuk kendaraan golongan I kemungkinan akan diterapkan usai pelaksanaan Asian Games 2018.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani membuka kemungkinan, integrasi tarif Tol JORR ini akan diberlakukan pada awal September, meskipun sebenarnya bukan jalur lalu lintas utama bagi para atlet dan official Asian Games.

"Mungkin setelah Asian Games, awal September. Tapi sebetulnya venue Asian Games yang lewatin JORR itu enggak terlalu banyak. Banyaknya tol dalam kota," ujar dia di Balikpapan, Jumat (17/8/2018).

Namun dia menyatakan, keputusan akhir soal penerapan tarif tol ini berada di tangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. "Mungkin lebih baik setelah Asian Games, jadi tuntas," ungkapnya.

Seperti diketahui, pemberlakuan single tariff di Tol JORR ini telah tertunda sebanyak dua kali, yakni pada 13 dan 20 Juni 2018. Alasannya, disebutkan Kementerian PUPR ingin memberi kesempatan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dapat mensosialisasikannya secara lebih intensif pada masyarakat.

Desi melanjutkan, adanya bentuk penolakan dari pengguna jarak dekat, khususnya dari arah Tol Pondok Aren-Bintaro-Ulujami, turut menjadi salah satu kendala integrasi tarif Tol JORR ini bisa diimplementasikan.

"Kan ada penolakan dari masyarakat. Yang menolak itu orang-orang dari daerah Bintaro, Serpong. Karena ada 1-2 titik yang dikaji. Jaraknya terlalu pendek untuk harga yang terlalu tinggi," dia menyebutkan.

Lantaran, sambungnya, salah satu jalur di Tol Pondok Aren-Bintaro-Ulujami akan terkena dampak penyamarataan ongkos ini. "Yang integrasi jadinya JORR dari (Tanjung) Priok ke Kamal, dan satu jalur Pondok Aren yang ke arah JORR," tandasnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018. Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Uji Laik Operasi Tol Depok-Antasari Tersendat, Ada Apa?

Integrasi tol JORR utamanya bertujuan meningkatkan standar pelayanan jalan tol seperti kemantapan jalan, kecepatan tempuh dan antrian transaksi tol. (Dok Kementerian PUPR)
Integrasi tol JORR utamanya bertujuan meningkatkan standar pelayanan jalan tol seperti kemantapan jalan, kecepatan tempuh dan antrian transaksi tol. (Dok Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga saat ini belum bisa memastikan waktu pengoperasian Tol Depok-Antasari (Desari) Seksi I Antasari-Brigif. Sebelumnya, Tol Desari ditargetkan dapat rampung pada tahun ini.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra mengatakan, pengoperasian Tol Desari bergantung pada penyelesaian fisik proyek. Kata Herry, Sejauh ini pekerjaan fisik Tol Desari belum juga rampung.

"Tinggal penyelesaian fisik, belum selesai. Masih di atas tunnel (Simpang Susun Antasari) kan belum beres, tunnel yang di simpang susun. Masih belum selesai," tuturnya di Gedung Kementerian PUPR, Selasa (07/8/2018).

Selain itu, Herry menambahkan, proses perapihan jalan tol (beautifikasi) turut serta menjadi pertimbangan untuk pengoperasian Tol Desari tersebut.

"Kalau janjinya kemarin akhir Juli, di luar itu ada beberapa pekerjaan beutifikasi di tempat-tempat tertentu yang kalau saya lihat belum selesai. Kalau tunnel nanti memang sudah selesai harusnya bisa turun Uji Kelayakan Operasi (ULO)-nya," kata dia.

Oleh karena itu, Herry menekankan, jika proses penyelesaian fisik tol dan beautifikasi telah rampung, maka ULO Tol Desari dapat segera turun.

"Tinggal itu aja (penyelesaian fisik) sama beutifikasi, yang dipinggir yang enggak terlalu cakep diperbaiki, kekuatannya juga diperkuat. Kalau bulan ini beres ULO-nya turun, kita ikutin prosesnya saja," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya