RI Bakal Jadi Negara Ekonomi Digital Terbesar di 2020

Belanja online tentunya menjadi salah satu faktor pendorong utama seiring dengan perkembangan ekonomi digital.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Sep 2018, 16:45 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 16:45 WIB
Ilustrasi e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian menargetkan Indonesia dapat menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020. Total nilai e-commerce yang dapat dicapai pada tahun tersebut ditargetkan mencapai USD 130 miliar.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan, untuk mencapai target tersebut pemerintah tengah mempersiapkan berbagai strategi. Salah satunya menggandeng para pelaku e-commerce.

"Belanja online tentunya menjadi salah satu faktor pendorong utama seiring dengan perkembangan ekonomi digital melalui basis industri dan e-commerce," ujar Gati dalam festival belanja online Festival 9.9 Super Shopping Day di KAUM, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

"Kami harap Festival 9.9 Super Shopping Day dapat turut berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam mencapai target menuju Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan mencapai total nilai e-commerce sebesar USD 130 miliar pada tahun 2020," sambungnya.

Gati mengatakan, target yang telah ditetapkan tersebut bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk dicapai. Sebab, saat ini masyarakat memiliki kebiasaan belanja online yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, belanja online juga memberi banyak kemudahan bagi masyarakat.

"Konektivitas memegang peranan penting untuk menuju Indonesia industri 4.0. Semakin tingginya Jumlah pengguna internet dan penetrasi smartphone di Indonesia turut mempengaruhi potensi revolusi industri," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Miliarder Jack Ma Minta Pemerintah RI Bekali UMKM dengan Pengetahuan E-Commerce

Ilustrasi e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengaku telah menerima beberapa masukan dari salah satu miliarder asal China, Jack Ma. Darmin menyebut, Jack Ma sangat meyakini bahwa bisnis ke depan itu dengan memanfaatkan perusahaan-perusahaa kecil.

"Pak Jack Ma itu sangat yakin bahwa bisnis ke depan itu adalah small business. Dengan internet dengan e-commerce," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Oleh karena itu, pemerintah disarankan betul untuk mempersiapkan bagaimana caranya mendorong usaha-usaha kecil mulai masuk e-commerce, internet dan sebagainya. 

"Itu yang barang kali menarik sehingga menurut Pak Jack Ma itu yang cocok untuk kita di timur," imbuh Darmin.

"Kita enggak punya perusahaan besar. Perusahaan besar cuma satu-dua, jadi yang akan berfungsi adalah perusahaan-perusahaa kecil," tambah Darmin.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara lmengungkapkan, hasil pertemuannya dengan Jack Ma.

Rudi menyebut, dalam pertemuan itu telah dibahas mengenai persoalan teknologi hingga merambat ke peningkatan bisnis dari kedua negara.

"Follow up kemarin tentang pengembangan talent kemudian peningkatan perdagangan ke luar negeri khususnya ekspor dari Indonesia ke negara lain terutama ke China kemudian juga masalah teknologi," kata Menteri Rudiantara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya