Karyawan Lebih Puas Kerja di Kantor dengan Teknologi Maju

Teknologi di kantor ternyata bisa memuaskan dan memotivasi para karyawan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Sep 2018, 12:39 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2018, 12:39 WIB
Smart Meeting Room
Smart Meeting Room. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Bangkok - Studi terkini menunjukkan bahwa semakin mutakhir teknologi di kantor, para karyawan pun semakin puas. Produktivitas dan motivasi mereka pun ikut meningkat.

Menurut studi bertajuk "Digital Revolutionaries Unlock the Potential of the Digital Workplace" yang dilaksanan Aruba, perusahaan penyedia solusi teknologi. Studi ini melibatkan 7.000 karyawan di 15 negara pada 2015 dan ada hasil menarik mengenai persepsi karyawan mengenai teknologi digital di kantor.

"Tempat kerja adalah cerminan dari dirimu sebagai brand. Tidak hanya untuk mereka yang datang ke tempat usaha Anda, tapi juga bagi para pegawai," ucap Keerti Melkote, pendiri dan presiden Aruba pada pembukaan Atmosphere 2018 APAC di Bangkok.

Dalam studi Aruba, 74 persen responden mengaku lebih puas dalam bekerja berkat teknologi di kantor; 70 persen lebih mungkin mendapat keseimbangan hidup dan kerja; 56 persen lebih termotivasi, dan sebesar 75 persen merasa situasi kerja lebih baik.

Angka yang lebih tinggi ditemukan ketika responden ditanya tentang produktivas di kantor. 73 persen melaporkan peningkatan produktivitas dan 71 persen menjadi lebih kolaboratif. 93 persen pegawai juga sepakat penggunaan teknologi digital memberi pengaruh positif di kantor.

"Para perusahaan berusaha menciptakan kembali bisnis mereka menuju digital," ujar Alan Ni, Director of Vertical Marketing Aruba.

Dia menambahkan, 64 persen pegawai takut tertinggal bila perusahaan tidak mengadopsi perkembangan teknologi. 71 persen karyawan pun antusias menyambut meluasnya perkembangan teknologi dalam perusahaan di 5 - 10 tahun ke depan.

Keerti pun memberi penjelasan mengenai betapa pentingnya teknologi di kantor bagi kaum milenial. "Untuk milenial terutama, tempat kerja memainkan peran besar. Memiliki tempat kerja yang menarik menambah kebetahan mereka dan dalam mengembangkan bakat," jelas Keerti.

Fokus pada Manusia

Aruba Atmosphere 2018 APAC
Aruba Atmosphere 2018 APAC. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Aruba memang sedang mempromosikan gagasan untuk tidak sekadar memakai teknologi untuk menghasilkan keuntungan, tetapi juga untuk mendukung kesejahteraan pegawai. Itu dilakukan lewat gagasan Smart Digital Workplace untuk bisa menyesuaikan tempat kerja untuk masing-masing gaya pegawai. 

Gagasan didukung pernyataan pakar strategi bisnis Fransisco Acoba. "“Sifat dasar dari istilah ‘tempat kerja’ tengah ditransformasi karena perusahaan mulaimenyadari bahwa ruang yang efektif berpusat pada pengalaman, dan harus mengakomodasi gaya kerja dari beragam generasi dan tipe kepribadian,” ucap pria yang mejabat Managing Director for Deloitte Strategy & Operations.

“Tren ini menghadirkan proses-proses baru, di mana solusi, sistem dan perabotan IT berinteraksi secara harmonis dengan manusia untuk menciptakan ruang-ruang efektif tersebut," ucapnya.

Aruba juga memiliki filosofi yang mengutamakan pelanggan mereka. "Saya pikir beberapa hal yang pemimpin. Parameter sangat jelas, kami memiliki norma atau budaya yang disebut Customer First, Customer Last. Segala yang kita lakukan berawal dari pelanggan. Keberhasilan pelanggan, kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kita. Hal itu mengalahkan perkara lain,"  jelas Ash Chowdappa, VP and General Manager Aruba Wireless LAN. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya