Wall Street Melompat Sambut Kesepakatan Baru NAFTA

Wall Street ditutup menguat menyambut kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang meredakan kekhawatiran perdagangan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 02 Okt 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada Senin (Selasa pagi WIB) menyambut kesepakatan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang meredakan kekhawatiran perdagangan.

Dilansir dari Reuters, Selasa (2/10/2018), indeks Dow Jones Industrial Average naik 192,9 poin atau 0,73 persen menjadi 26.651,21, S&P 500 naik 10,61 poin atau 0,36 persen menjadi 2.924,59 dan Nasdaq Composite turun 9,05 poin atau 0,11 persen menjadi 8.037,30.

Kanada dan Meksiko akhirnya menerima perjanjian perdagangan yang lebih ketat dalam Perjanjian Baru Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA), yang akan membuat produsen mobil global untuk memproduksi mobil murah di Meksiko. Kesepakatan baru ini juga akan mendatangkan lebih banyak pekerjaan ke Negeri Paman Sam.

Saham industri, terutama saham yang terkait terutama saham produsen mobil dan kereta api naik. Ford Motor Co naik 0,8 persen, sementara General Motors Co naik 1,6 persen dan produsen rel kereta api, Kansas City Southern naik 2,9 persen.

Pergerakan sektor industri, sangat peka terhadap perkembangan perdagangan dalam beberapa bulan terakhir, naik 0,9 persen, terbaik dalam lima minggu.

"Ini adalah berita baik tidak hanya untuk NAFTA dan Amerika Utara secara umum tetapi banyak pelaku pasar benar-benar melihat ini sebagai sinyal positif untuk negosiasi di masa depan, terutama dengan China," kata Lindsey Bell, Ahli Strategi Investasi CFRA Research di New York.

Saham General Electric Co naik 7,1 persen ke level tertinggi dalam 3,5 tahun usai setelah mengganti Chief Executive John Flannery dengan anggota dewan direksi Larry Culp, menumbuhkan harapan investor dapat mengubah portofolio perusahaan lebih cepat.

Selain industri, sektor material dan energi juga naik lebih dari 1 persen. Saham energi mendapat dorongan karena harga minyak mentah mencapai level tertinggi sejak 2014 pada kombinasi perjanjian perdagangan baru dan sanksi AS terhadap Iran.

Saham-saham berkapitalisasi kecil berada di bawah tekanan, dengan Russell 2000 turun 1,39 persen. Indeks Nasdaq negatif, terbebani penurunan saham Facebook Inc sebesar 1,2 persen dan Intel Corp turun 1,8 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya