Sosok Yelena Baturina, Wanita Terkaya di Rusia

Yelena Baturina adalah wanita terkaya di Rusia, dan satu-satunya miliarder wanita di Rusia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Okt 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2018, 06:00 WIB
Stadion Piala Dunia 2018
Suasana kota di Moscow, Rusia, Kamis (3/5/2018). Kota ini akan menjadi salah satu penyelenggara Piala Dunia 2018. (AFP/Yuri Kadobnov)

Liputan6.com, London - Yelena Baturina kembali menjadi sosok wanita terkaya di Negara Federasi Rusia. Pada daftar yang dirilis Forbes, dia satu-satunya miliarder wanita di negaranya.

Dikutip dari The Moscow Times, Minggu (28/10/2018), Baturina merupakan presiden dari perusahaan konstrusi Inteco Management. Namun, perusahaan tersebut ia dijual ketika suaminya turun dari jabatannya sebagai walikota Moskow.

Menurut data Forbes, kekayaan Baturina mencapai USD 1,2 miliar atau Rp 18,2 triliun. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya, meski Baturina mengaku kekayaan lebih kecil ketimbang saat suaminya menjabat sebagai walikota.

Sang suami, Yury Luzkhov, adalah walikota Moskow yang menjabat selama hampir dua dekade dari 1992 sampai 2010. Menurut Business Insider, Luzkhov dipecat oleh Dmitry Medvedev akibat pengaruhnya yang besar di atas Moscow Mob, kelompok kejahatan terorganisir terbesar di Rusia.

Kabarnya, Vladimir Putin turut mendukung pelengseran Luzkhov. Pasalnya, Putin justru ingin membawa organisasi seperti Moscow Mob ke bawah kendalinya, dan Luzkhov menjadi hambatan.

Yelena Baturina. Dok: The Moscow Times

Kekuatan politik Luzkhov yang besar turut memunculkan dugaan nepotisme. Diduga ia memberikan banyak proyek-proyek konstruksi ke perusahaan sang istri.

Saat ini, Baturina, suaminya, dan kedua putri mereka, telah meninggalkan Rusia dan bertempat tinggal di London. Forbes melaporkan, ia memiliki investasi sektor perhotelan dan energi terbarukan.

Baturina adalah satu-satunya miliarder di daftar wanita terkaya Rusia versi Forbes. Wanita terkaya nomor dua setelah Baturina adalah Tatyana Batalchukn dengan harta sebesar USD 600 juta (Rp 9,1 triliun)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Miliarder Ini Ungkap Rahasia yang Bisa Bikin Kaya Raya

Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Seringkali banyak orang berpikir bahwa untuk sukses berbisnis dan menjadi kaya, Anda harus pintar bernegosiasi dan pandai bekerja. Namun pengusaha sekaligus pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban mengatakan, ada satu kemampuan bisnis penting yang sering dianggap remeh padahal bisa dilakukan hampir setiap orang.

"Salah satu kemampuan yang paling sering diremehkan saat berbisnis saat ini adalah berperilaku baik. Baik dalam berbisnis," terangnya seperti dikutip dari CNBC.

Pria dengan total kekayaan mencapai USD 3,9 miliar ini menyatakan, banyak kemampuan bisnis sederhana yang kadang dilupakan banyak orang. Menurutnya, soft skill juga turut berkontribusi besar dalam pengembangan kariernya di dunia bisnis.

"Saya mengalami metamorfosis sendiri. Di awal karir, saya sering gagal dan seperti terkena kutukan. Tentu saja saya pernah marah. Namun saya yakin untuk berbisnis sejak usia 20-an dan mendorong diri untuk terus berubah," kenangnya.

Menurut dia, berbuat baik dan berbagai soft skill lain harus juga dimiliki para pebisnis juga melancarkan usahanya. Bahkan sejumlah studi menunjukkan, kecerdasan emosional yang tinggi dalam membuat Anda cepat sukses dan kaya.

Pakar pengembangan karier global Soulaima Gourani mengatakan, yang membuat Anda semakin bernilai adalah kemampuan Anda untuk bekerja sama dan  menjaga hubungan baik dengan orang lain.

"Banyak pekerjaan yang mungkin berlalu begitu saja, tapi kecerdasan emosional Anda akan selalu jadi hal yang lebih penting dan tak pernah terlepas," jelas Gourani.

Menurutnya, pemahaman yang baik pada diri sendiri, pengendalian diri yang baik, empati dan pemahaman akan keputusan, keinginan, serta kebutuhan orang lain merupakan kemampuan yang harus dimiliki banyak pebisnis.

Terlebih dia menjelaskan, Anda juga akan bekerja dengan orang-orang yang berbeda usia, kepribadian, latar belakang pendidikan.

Tak jarang, konflik di kantor atau saat berbisnis terjadi begitu saja. Hal tersebut senada dengan keyakinan Cuban tentang kemampuan berperilaku baik.

"Orang-orang benci bekerja dengan mereka yang berbuat seenaknya. Lebih mudah berbuat baik daripada menjadi orang yang bersikap buruk dan dibenci," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya