Liputan6.com, New Delhi - Mukesh Ambani, pria terkaya Asia, menyatakan India akan menjadi negara terbesar ketiga di dunia. CEO Reliance itu percaya sumber daya manusia (sdm)yang melek teknologi adalah andalan bagi negaranya.
Ambani berkata, berkembangnya mobile computing di negaranya memberikan lahan subur bagi pemuda India untuk menghasilkan ide-ide disruptif, yaitu ide yang bisa menginovasi bisnis.
Advertisement
Baca Juga
"Sangat sedikit orang di dunia yang dulu berpikir bahwa prospek negara kita itu cerah. Hari ini, GDP kita hampir USD 3 triliun, dan India sedang dalam perjalanan menjadi satu dari tiga negara terkaya di dunia," ujar Ambani di konferensi MobiCom ke-24 seperti dikutip Times of India.
Tidak hanya itu, Ambani menyatakan India akan memimpin revolusi industri keempat (4.0). Kuncinya juga berasal dari populasi muda India yang ahli teknologi (tech-savvy).
"Saya dapat mengucapkan dengan kepercayaan penuh bahwa India memiliki kesempatan bukan hanya berpartisipasi revolusi industri keempat, tetapi juga memimpinnya," kata Mukesh Ambani.
Ia melanjutkan, "Besarnya populasi muda India yang tech-savvy adalah kekuatan kunci. Bayangkan saja jenis intelijensi terkoneksi yang India bisa ciptakan jika kekuatan lebih dari satu miliar pikiran dikombinasikan!" ujarnya.
Saat ini India disebut Ambani sebagai rumah terbesar ketiga bagi para startup teknologi. Kemajuan ini, menurut dia, harus diteruskan kepada anak-anak di India di sekolah lewat berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.
"Dalam satu generasi, kita dapat memperkuat dan memperkaya sumber daya manusia kita yang besar untuk memberikan India keuntungan kompetitif di dunia," ucap Mukesh Ambani.
Kemenperin Siapkan IKM Masuk Era Revolusi Industri 4.0
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) memperkenalkan teknologi komputasi awan (cloud computing) kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM).
Upaya strategis ini bertujuan untuk menyiapkan pelaku IKM nasional dalam memasuki era revolusi industri ke-4. "Teknologi baru yang muncul bersamaan dengan datangnya era revolusi industri 4.0, salah satunya adalah cloud computing,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.
Dia menuturkan, revolusi industri 4.0 merupakan era terjadinya konektivitas secara nyata antara manusia, mesin, dan data.
Bahkan, era ini telah mulai memasuki lini kehidupan masyarakat melalui teknologi-teknologi baru seperti komputasi awan yang sehari-hari telah digunakan oleh masyarakat.
"Penggunaan cloud computing dalam kehidupan sehari-hari seperti Google Drive, Dropbox, dan Office 365 akan perlahan menggantikan teknologi lama yang menyimpan dokumen pada hard drive," tutur dia
Teknologi komputasi awan ini memungkinkan pengguna mengakses sumber daya komputasi dari mana saja, kapan saja dengan biaya yang terjangkau dan hanya membayar sesuai penggunaan.
"Teknologi cloud computing akan menyokong layanan lain seperti big data analysis, internet of things, artificial intelligence, machine learning, dan blockchain,” ujar dia.
"Oleh karena itu, teknologi komputasi awan merupakan salah satu infrastruktur digital yang penting dalam mendukung implementasi industri 4.0," tambah dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement