Liputan6.com, Florida - Demi mendampingi para manusia lanjut usia (manula) yang jauh dari keluarga, sebuah perusahaan berinisiatif untuk membuka jasa menyewakan cucu. Tujuannya agar para manula tidak kesepian dan terbantu dalam kegiatan sehari-hari.
Dilansir dari Market Watch, perusahaan bernama Papa. Para anak muda generasi Z dan milenial pun turut berpartisipasi dengan upah bisa mencapai USD 20 per jam atau Rp 291 ribu (USD 1 = Rp 14.581).
Advertisement
Baca Juga
"Di AS saja, 10 ribu orang berusia 65 tahun tiap hari, dan pastinya ada sebuah cara baru untul mensupport mereka. Seperti adanya perawat dan dokter, maka ada Papa 'pals (kawan)," ujar CEO Papa Andrew Parker. Ia mengaku mendapatkan inspirasi seperti ini dari kakeknya yang dulu juga butuh bantuan serupa.
Ia menjelaskan para pals berbeda dengan perawat profesional yang memiliki sertifikasi. Para pals bertugas membantu para manula pada hal-hal dasar, termasuk membawa belanjaan, mengantar ke dokter, dan mengajak mengobrol.
Pemilihan "cucu" tersebut dilakukan secara acak, meski juga bisa dipilih sendiri dengan tarif ekstra. Namun, para manula lebih suka memilih secara acak.
Peserta Papa yang paling muda rata-rata berusia 75 tahun dan yang paling tua 94 tahun. Jasa menyewa cucu seperti ini bukannlah yang pertama di AS, ada pula jasa layanan serupa yang menyediakan pendampingan bagi manula.
 Di Milan, Italia, ada pula jasa mengajak murid kuliah untuk tinggal bersama manula sebagai pendamping dengan bayaran berupa menyewa kamar lebih murah. Ada pula nasional Visiting Angels yang menyediakan jasa pendampingan, meski pesertanya tidak harus anak muda.
Demi Para Kakek, Paul McCartney Menulis Buku Anak-Anak Bergambar
Umur Paul McCartney kini memang telah senja, mencapai 76 tahun. Tapi bukan berarti ia menjadi malas menelurkan karya baru. Justru sebaliknya.
Lihar saja, kini ia bahkan bakal segera merilis sebuah buku anak. "Halo, Paul McCartney di sini dan aku ingin mengumumkan bahwa aku membuat buku anak-anak bergambar. Judulnya Hey Grandude!" kata McCartney dalam video yang diunggah di Twitter pribadinya, pada September lalu.Â
Ternyata, ada cerita menarik di balik judul Hey Grandude! ini. Ternyata itu adalah panggilan dari salah satu cucu Paul McCartney.
"Saya punya delapan cucu dan mereka semua cantik dan ganteng. Salah satu di antara mereka berkata kepadaku 'Hey Grandude!'. Saya bilang 'Apa?' lalu saya pikir, aku suka ini," tuturnya.
Sejak saat itu, Paul McCartney mengatakan dirinya dikenal dengan nama Grandude.Â
Tak hanya mendapat julukan baru, Paul McCartney juga terinspirasi untuk menulis buku. "Jadi aku mulai menulis beberapa cerita dan menunjukkannya kepada penerbit dan mereka menyukai apa yang kulakukan," kata Paul McCartney. Buku ini sendiri bakal diterbitkan oleh Puffin Books di Inggris dan Random House Kids di Amerika Serikat.
Lantas apa isi cerita Hey Grandude! itu sendiri?
"Intinya Hey Grandude! adalah sosok yang mewakili seorang kakek di mana pun. Dia memiliki empat cucu yang dipanggil Chillers, dan mereka pergi bertualang dengannya. Dia punya semacam kekuatan magis," tuturnya.
Paul McCartney mengatakan bahwa tujuannya menulis buku ini, agar kakek-kakek lain memiliki cerita untuk dibacakan kepada para cucunya sebagai pengantar tidur.Â
Â
Advertisement