Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi terkait dengan peningkatan ekspor di Kantornya, Jakarta. Adapun rapat ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Enggartiasto menyebut bahwa hasil rapat yang dipimpin oleh Menko Darmin tersebut telah menghasilkan beberapa bahasan mengenai upaya dalam meningkatkan ekspor. Salah satunya, adalah meninjau kembali beberapa sektor-sektor yang memerlukan penanganan khusus untuk didorong eskpornya.
Advertisement
Baca Juga
"Secara keseluruahan kita (membahas) mengenai bagaimana meningkatkan ekspor tadi. Terus yang wilayah saya tadi (diminta) perjanjian dagangnya segera diselesaikan," kata Menteri Enggar saat ditemui usai melakukan rakor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Kamis (201/12/2018).
Enggartiasto mengakui, saat ini baru ada beberapa perjanjian dagang yang telah diselesaikan oleh Kementerian Perdagangan. Salah satunya, melalui perjanjian kerjasama lndonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (lE-CEPA). Namun, masih ada beberapa perjanjian dagang yang mesti diselesaikan dalam waktu dekat.
"Kita akan speed up berbagai perjanjian yang lain yang on the pipeline. EFTA sudah, Australia tinggal tanda tangan, Chile sudah. Yang on the pipeline itu Mozambique, Tunisia, Maroko, EU dan RCEP. Dua besar yang trakhir ini tidak mudah tapi kita harus segera selesaikan," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sektor yang Didorong
Sementara itu, Airlangga menambahkan, dari Kementerian Perindustrian sendiri pihaknya masih medalami beberapa sektor yang nantinya akan didorong untuk ekspor. Sebab, dari industri sendiri untuk melakukan ekspor perlu ada investasi terlebih dahulu.
"Karena industri itu punya kapasitas, tanpa investasi tidak bisa terjadi. kan kemarin sudah jelas ekspor toyota, suzuki, yamaha motor, sintetik rubber. Semua itu kan investasi dulu baru ekspor. Karena kan kapasitasnya rata-rata sudah mentok. Beberapa yang mesti kita dorong itu industri menengah yang berorientasi ekspor. Misalnya, daur ulang plastik," jelasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement