Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengakui saat ini masih banyak marketplace asal Indonesia yang menjual produk-produk luar negeri. Namun ke depan, dia memiliki mimpi untuk seluruh produk yang dijual adalah produk asal Indonesia.
Disebutkannya, saat ini terdapat marketplace asal Indonesia yang sudah mulai mendunia, salah satunya Bukalapak.
Advertisement
Baca Juga
"Ke depan saya ingin, jangan sampai marketplace kita diisi oleh produk-produk dari luar. Mungkin sementara tidak apa-apa, tapi jangka pendek atau menengah kita harus bersama-sama agar semua yang dijual produk-produk asal Indonesia," kata Jokowi dalam HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Disampaikan Jokowi, saat ini Indonesia memiliki 56 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah ini sebenarnya menjadi pasar pasti bagi industri marketplace asap Indonesia.
Diakui, memang 56 juta UMKM ini masih banyak yang belum memiliki kualitas yang memadahi untuk bisa ditawarkan melalui marketplace. Disebutkannya, seperti dalam hal branding dan pengemasan.
"Maka pada kesempatan ini saya ajak Bukalapak agar membangun eksistem online supaya nyambung dengan ekosistem offline. Artinya seluruh UMKM di negara kita bisa masuk semuanya ke Bukalapak," tegas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ulang Tahun ke-9, Bukalapak Investasi Rp 1 Triliun ke Pemilik Warung
Menyambut ulang tahun kesembilan, Bukalapak terus mengembangkan misinya untuk memberdayakan pelaku usaha kecil. Salah satunya dilakukan dengan program Mitra Bukalapak yang membantu pengusaha warung meningkatkan penjualannya.
Kini, Bukalapak kian serius menggarap program Mitra Bukalapak tersebut. Hal itu ditunjukkan dengan investasi Rp 1 triliun yang siap digelontorkan startup unicorn tersebut.
"Bersamaan dengan ulang tahun, kami memiliki rencana untuk berinvestasi Rp 1 triliun untuk program Mitra Bukalapak ini," tutur Co-founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
BACA JUGA
Investasi ini, menurut Zaky, tidak lepas dari pertumbuhan program Mitra Bukalapak yang cukup pesat sejak diluncurkan dua tahun lalu. Saat ini, sudah ada 500 ribu warung yang bergabung dalam program ini.
Nantinya, investasi ini akan ditujukan pengembangan gudang, mengingat distribusi merupakan backbone dari program ini. Selain itu , Bukalapak juga akan menambah inventaris produk yang ditawarkan.
"Sejak awal, kami memang fokus memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah. Akhirnya setelah berjibaku, kami berhasil mengembangkan program Mitra Bukalapak ini," tuturnya menjelaskan.
Meski kini memiliki program untuk mendukung pertumbuhan warung offline, Zaky menuturkan bukan berarti Bukalapak akan meninggalkan bisnis utamanya sebagai e-Commerce alias penjualan online.
Menurut Zaky, fokus Bukalapak masih ke layanan penjualan online dan hingga kini terus bertumbuh. Namun, dia tidak menampik program offline atau Mitra Bukalapak harus diakui tumbuh lebih besar.
"Sekarang kami ingin dilihat bahwa Bukalapak merupakan ekosistem pelaku usaha kecil. Itu yang kami ingin tunjukkan saat ini," tutur lulusan Institut Teknologi Bandung tersebut.
Advertisement