Tips Desain Brosur Makanan Menarik untuk Bisnis Kulinermu

Tips ini bisa Anda lakukan untuk membuat desain brosur makanan agar menarik minat calon konsumen.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2019, 22:02 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 22:02 WIB
Desain Brosur Makanan
Desain Brosur Makanan (Sumber: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Usaha yang terus berkembang dan banyak dilirik hingga saat ini adalah bisnis dibidang kuliner atau makanan. Bisnis makanan ini selalu saja banyak peminatnya baik untuk produsennya maupun konsumennya. Kenapa? Soalnya nih, makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok setiap orang yang dibutuhkan setiap harinya.

Buat Anda yang tertarik ingin memulai bisnis di dunia makanan ini, hal utama yang perlu dipikirkan selain ingin memulai bisnis makanan apa, yang perlu dipikirkan juga adalah bagaimana cara memasarkan bisnis makanan baru ini.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk bisnis yang baru dimulai. Salah satunya adalah dengan membuat brosur makanan. Bagi pebisnis makanan, brosur merupakan salah satu alat yang sangat penting. Brosur digunakan untuk menarik calon konsumen agar mau mencoba produk yang mereka jajakan. Untuk bisa menarik calon pembeli, desain brosur makanan harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin. Desain brosur makanan ini perlu didesain tidak saja untuk menarik mereka yang memang sedang mencari produk tersebut, melainkan juga untuk mereka yang sebelumnya tidak ada niat untuk membeli produk makakan tersebut.

Nah, kali ini Liputan6.com, akan memberikan tips yang bisa Anda lakukan untuk membuat desain brosur makanan bisa menarik minat calon konsumen, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Jum’at (18/1/2019).

Tips membuat desain brosur makanan

Berikut tips yang bisa Anda gunakan untuk membuat desain brosur makanan agar terlihat lebih keren dan modern:

1. Menggunakan warna merah pada desain brosur makanan

Kenapa warna merah? Soalnya nih, merah merupakan warna yang secara psikologis bisa membangkitkan selera makan. Penggunaan warna merah seperti menjadi wajib digunakan untuk desain brosur makanan Anda.

Misalnya saja, makanan yang Anda jajakan adalah yang diolah dengan cara dipanggang, atau bersentuhan langsung dengan api, ada baiknya warna merah ini digunakan sebagai warna dominan pada desain brosur makanannya.

Untuk semakin memperkuat kesan dan menggugah selera, warna merah ini sebaiknya digunakan sebagai warna “blok”, jangan ditambah unsur gambar lain dengan opacity rendah, sebab “merah”nya jadi kurang memberikan efek. Selain warna merah, anda juga bisa menggunakan kombinasi warna kuning, orange, deep yellow, coklat atau bahkan hijau. Jangan gunakan warna biru sebagai warna dominan karena bisa “membunuh selera”.

2. Menggunakan Foto dengan Kualitas Baik

Hal yang membuat orang tertarik untuk mencoba salah satunya adalah visualisasi dari produk makanan yang ditawarkan di desain brosur makanan. Anda bisa menampilkannya dengan foto atau vektor, namun lebih direkomendasikan berbentuk foto.

Dalam tampilannya, Anda juga harus menampilkan keseluruhan gambar. Dalam desain, Anda bisa meng-cropping pada bagian tertentu yang menimbulkan sensasi lebih besar. Menampilkan keseluruhan gambar kadang bisa menimbulkan kesan kaku. Apalagi jika foto yang digunakan tidak profesional. Ini juga bisa jadi tips bagi anda yang resources foto-nya kurang bagus. Potonglah pada bagian yang “bisa berbicara”.

Jenis font yang bisa digunakan

3. Menggunakan Jenis Font San Serif pada Desain Brosur Makanan

Font tipe Sans Serif (tidak berkaki) ini lebih direkomendasikan, karena lebih sesuai dengan karakter makanan. Akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan tipe font yang bisa menimbulkan perasaan santai dan rileks.

Hal ini agar desain brosur makanan Anda bisa membangun persepsi kenikmatan, memberikan nilai-nilai lebih dari sekedar mengkonsumsi sebuah produk makanan.

4. Menonjolkan Produk Unggulan

Kalau desain brosur makanan Anda harus menampilkan lebih dari satu produk, maka akan sangat baik jika memfokuskan pada 1 atau 2 produk saja. Penonjolan bisa dalam bentuk membuat foto produk unggulan itu lebih besar secara ukuran daripada yang lain. Jangan sampai kita ingin menjual semuanya, tetapi justru tak ada satu pun yang dibeli konsumen.

Ingat, konsumen memiliki keterbatasan dalam perhatian, dan Anda sebagai konsumen harus bisa membuat mereka tertarik, untuk melihat, membaca, mempelajari dan akhirnya tentu saja mencoba.

5. Gunakan Nuansa Asimetris

Jangan membuat desain brosur makanan Anda secara kaku. Misalnya, semua gambar sama besar, penempatan antar gambar sama persis, dan lain sebagainya. Anda harus berani bereksperiman dalam desain brosur makanan ini agar hasilnya tidak saja elegan, namun juga modern.

Ingat, konsumen harus punya cukup alasan untuk membuat mereka mengeluarkan koceknya membeli produk Anda. Jika desain brosur makanan Anda saja sudah membuatnya bosan, bagaimana mereka mau membeli.

Nah, mungkin banyak sebagian orang pernah 'protes'. Protes saat mereka mencoba makanan yang ternyata “tidak se-enak” seperti yang diperlihatkan di brosur. Ini mungkin kesalahan, namun bukan kesalahan dari desain brosur makanan itu sendiri. Sebab memang tugas sebuah desain brosur makanan untuk menarik minat calon pembeli.

Tugas para pemilik bisnis adalah harus benar-benar memastikan bahwa memang produknya sesuai dengan apa yang diiklankan di brosur tersebut. Jadi, harus seimbang antara brosur yang diiklankan dengan produk aslinya.

Reporter: Nisa Mutia sari

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya