Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bergerak cepat untuk membantu penanganan darurat terhadap kerusakan tanggul Sungai Cisaranten Kulon yang berfungsi sebagai saluran pembuangan atau drainase permukiman.
Bentuk bantuan yang diberikan yakni dengan melakukan mobilisasi 1.500 karung pasir dan 40 lembar bronjong yang kini sudah berada di lokasi. Selain itu, BBWS Citarum juga mengirimkan alat berat seperti loader dan dump truck untuk membersihkan lumpur yang masuk ke jalan lingkungan.
Baca Juga
Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, penanganan darurat dilakukan dengan tahapan pembersihan jalan menuju komplek permukiman yang tertimbun lumpur dan sampah. Selanjutnya, kendaraan pengangkut material bisa masuk ke lokasi tanggul yang jebol.
Advertisement
"Pekerjaan pembersihan sudah dilakukan Minggu pagi (10/2/2019) pukul 10.30 WIB, dan ditargetkan selesai besok. Lusa dilanjutkan dengan pemasangan karung pasir dan bronjong yang ditargetkan selesai 4 hari," jelas dia, Minggu (10/2/2019).
Menurut informasi yang diberikan Kementerian PUPR, tanggul yang jebol sepanjang 12 meter dengan tinggi 3 meter ini merupakan konstruksi pasangan batu sederhana dan telah berumur cukup lama yang dibangun oleh pengembang perumahan.
Jebolnya tanggul Sungai Cisaranten Kulon ini lantas menyebabkan peristiwa banjir yang sudah menimpa Bandung Timur sejak Sabtu malam, 9 Februari 2019 kemarin.
Banjir mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, 2 buah rumah rusak berat, dan 10 rumah lainnya rusak sedang. Curah hujan pada saat banjir terjadi Sabtu kemarin tergolong berkategori rendah, dimana tercatat di Stasiun Rancaekek 45,5 mm dan Stasiun Jatioke 36 mm.