BNI Bakal Akuisisi Bank pada 2019, Lewat Anak Usaha?

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) akan akuisisi bank pada 2019 dengan menyiapkan alokasi dana sebesar Rp 3-4 triliun.

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Feb 2019, 15:29 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 15:29 WIB
Hari Pelanggan Nasional, Nasabah Bank Dapat Bingkisan
Nasabah mendapat bingkisan usai mengambil uang dari ATM saat peringatan Hari Pelanggan Nasional di Kantor BNI Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (4/9). (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) akan akuisisi bank pada 2019 dengan menyiapkan alokasi dana sebesar Rp 3-4 triliun.

Langkah ini merupakan salah satu ekspansi bisnis perusahaan pada 2019. Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah, Dhias Widhyati menuturkan, aksi korporasi (akuisisi) induk usahanya tersebut memang dapat dilakukan melalui anak usaha.

Adapun anak usaha BNI ialah BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, dan BNI Asset Management.

"Ya memang bisa dengan anak usaha. Alhamdulilah, doain saja ya," ujar dia di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Kendati begitu, dirinya belum memastikan, BNI Syariah akan terlibat dalam aksi korporasi itu. Namun ia tak menampik, perseroan dapat dijadikan beberapa alternatif anak usaha pilihan BNI.

"Apakah ada BNI Syariah? Ya kita sedang menuju kesana, lihat saja nanti karena sedang kita bicarakan. Tapi apakah ada kemungkinan BNI syariah? Yang jelas ada beberapa alternatif," ujar dia.

Sementara itu, pihaknya belum mengungkapkan kandidat bank mana yang akan dibidik oleh induk usahanya itu pada 2019. "Bank kecil atau bank buku II nanti kita bisa lihat. Kita belum tahu," pungkasnya.

 

Bakal Ikut LinkAja

ATM BNI di Hong Kong
ATM BNI di Hong Kong

Sebelumnya, empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau yang dikenal dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) akan segera meluncurkan platform pembayaran berbasis Quick Response code (QR Code) yang ditargetkan rilis pada Maret 2019.

Anggota Himbara tersebut ialah terdiri dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto menuturkan, anak usaha BNI ini akan ikut masuk pada platform pembayaran berbasis QR Code tersebut. Adapun platform ini nantinya akan disebut dengan LinkAja. 

"Jadi begini, dalam persaingan digital banking saat ini, bank-bank sudah berhadapan dengan (ovo) maupun (gopay) sehingga beberapa bank bumn bergabung membangun satu aplikasi bersama. Jadi berikutnya bank syariah anak bumn bakal masuk ke sana atau yang dikenal dengan LinkAja," ujar dia di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).

Kendati begitu, mekanisme lebih jauh bagaimana BNI Syariah ini masuk pada pembayaran LinkAja belum dapat ia jelaskan lebih dalam.

"Bentuknya sendiri lebih tepatnya agar ditanyakan dengan Kementerian BUMN. Karena kita sendiri kan hanya sebagai participant saja," ujarnya. Meski begitu pihaknya mengungkapkan, Perseroan dipastikan akan masuk terlibat dengan pembayaran QR Code.

"Idealnya anak BUMN syariah kalau bisa bikin digital paymentnya sendiri-sendiri tapi untuk induknya (BNI) iya tahun ini. Kalau enggak salah Maret atau April 2019. Kami masih belum (tahun ini)," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya