Tim Kampanye Jokowi Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga

Pemerintahan Jokowi dinilai sangat getol menggenjot pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Feb 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 11:30 WIB
Prediksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, M Misbakhun optimis pertumbuhan ekonomi nasional akan terus terjaga di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Optimisme itu didasari ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh 5,3 persen pada saat kondisi global dan domestik yang tak mudah.

Misbakhun mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Antara lain perang dagang Amerika Serikat dengan China, kondisi politik di Eropa, hingga harga minyak dunia.

"Namun, saya yakin Indonesia masih tetap bisa tumbuh dan berkembang,” ujar Misbakhun, Rabu (20/2/2019).

Politikus Golkar itu menjelaskan alasan bersikap optimistis pada perekonomian nasional. Ini dikarenakan berbagai faktor yang akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertama, tutur dia, terkait domestic consumer spending atau pengeluaran konsumsi domestik. Pemerintahan Jokowi dinilai sangat getol menggenjot pembangunan infrastruktur perhubungan berupa jalan tol, bandara, serta pelabuhan dalam skala kecil, sedang maupun besar.

Selain itu, pemerintahan Jokowi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan desa.

“Ada jalan baru di desa-desa, panjangnya ratusan ribu kilometer. Ada tambahan pasar desa sebanyak 6.900, hingga infrastruktur dasar di bidang perdagangan dan kesehatan seperti Posyandu (pos pelayanan terpadu, red) di 9.000 titik, ” ujarnya memerinci.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menjelaskan, keberhasilan program infrastruktur sangat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat.

Selain itu, kata Misbakhun, ada faktor investasi swasta. “Hal ini juga didukung kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan ditunjang reformasi struktural berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi,” tambah dia.

Kedua adalah faktor investasi swasta yang juga didukung kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan ditunjang reformasi struktural berkelanjutan.

"Ini yang akan mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi,” katanya.

Ada satu hal lagi yang dinilainya menjadi faktor penentu. Misbakhun menyatakan pemerintahan Presiden Jokowi memiliki keberpihakan dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Dia menegaskan, pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi revolusi industri gelombang keempat yang berbasis pada integrasi dunia online atau teknologi informasi dan produksi industri.

“Pemerintah sangat menyadari ini (Revolusi Industri 4.0). Selama ini pemerintah berupaya menyiapkan SDM yang berkualitas yang didukung dengan kemampuan anak-anak muda memanfaatkan teknologi digital,” paparnya.

Legislator asal Pasuruan, menambahkan, pemerintahan Jokowi tak hanya membangun infrastruktur berupa jalan tol, bandara dan pelabuhan. Sebab, pemerintahan saat ini juga membangun infrastruktur telekomunikasi seperti kabel bawah laut dan jaringan serat optik nasional Palapa Ring.

“Tujuannya menyambungkan seluruh wilayah Indonesia dalam koneksi telekomunikasi kelas dunia. Dengan demikian masyarakat Indonesia manjadi bagian dalam sistem koneksi internet masyarakat global. Back bone Palapa Ring ini adalah sebuah prestasi besar sebagai negara kepulauan,” katanya.

 

Jokowi: Ekspor dan Investasi Jadi Kunci Ekonomi RI Tumbuh Besar

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan ekspor yang dilakukan oleh salah satu perusahaan nasional di sektor makanan dan minuman, grup Mayora. Terlebih pada Senin (18/2/2019), perusahaan tersebut mengirim kontainer ekspor ke 250 ribu.

Jokowi mengatakan, produk-produk Mayora tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga telah diekspor ke lebih dari 100 negara.

"Sore ini saya senang banget. Tidak ngerti sebabnya apa tapi karena melihat karyawan bekerja, semangat, senyum semua. Saya masuk ke roasting area, packaging. Produk Mayora ini brand asli Indonesia yang menjajah 100 lebih negara lain, dalam artian, kita masuk ke pasarnya (100 negara tersebut)," ujar dia di Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (18/2/2019).

Jokowi menuturkan, ada dua kunci agar Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi yang besar di kawasan ASEAN, bahkan dunia, yaitu investasi dan ekspor. Oleh sebab itu, dirinya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Mayora dengan mengekspor produknya ke berbagai negara.

"Untuk menjadi negara dengan ekonomi yang besar di ASEAN, yaitu investasi harus meningkat dan ekspor harus gede.‎ Kalau itu dilakukan, ekonomi kita tumbuh dengan baik.‎ Mayora ini ekspor 2.000 kontainer per bulan, dan hari ini ekspor ke-250 ribu kontainer," kata dia.

Jokowi juga mengapresiasi langkah Mayora yang membeli bahan bakunya dari petani lokal, salah satunya untuk produk kopinya. Dia berharap hal ini bisa terus ditingkatkan sehingga bisa menjadi pendorong ekonomi Indonesia ke depannya.

"Saya sangat menghargai sekali dengan apa yang dilakukan Mayora yang telah membina petani, produksi mereka bisa dibeli.‎ Pemerintah ingin meningkatkan ekspor dan investasi, kita ingin semua berkolaborasi, perusahaan dan pemerintah. Bahwa kunci keberhasilan ekonomi Indonesia ekspor dan investasi bisa dicapai dengan baik," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya