Pegadaian Bakal IPO Tahun Depan

Pegadaian membutuhkan pendanaan sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun untuk melakukan aksi-aksi korporasi di tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2019, 17:30 WIB
Jelang Lebaran, Transaksi Gadai Meningkat 15 Persen
Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan perusahaan berencana melepas saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun depan. Rencana ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro.

"IPO rencana kami ada, tapi bukan tahun ini. Kami mau matangkan dulu, serta melihat kondisi keuangan makro dan global seperti apa, menunggu momen yang pas. Mungkin tahun depan kalau makro global oke," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Untuk meningkatkan pendanaan, Pegadaian saat ini lebih tertarik meminjam dari bank dibandingkan dengan melakukan aksi korporasi di BEI. "Pinjaman bank lebih menarik, prioritas kami masih dari pendanaan bank dulu. Kami punya opsi ke sana," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, perseroan tahun ini membutuhkan pendanaan sekitar Rp 5 hingga Rp 6 triliun untuk melakukan aksi-aksi korporasi.

"Kami masih punya plafon bank, itu besar banget di atas Rp 10 triliun dan kami dengan melihat bunga Bank Indonesia yang sekarang 6 persen itu maka kalau kita keluarin obligasi kayaknya lagi mahal gitu," katanya.

Untuk porsi pendanaan tahun ini sekitar 80 persen masih dari bank Himbara (Himpunan Bank Negara). "Kami sudah komit dengan bank Himbara sehingga setiap saat kami perlu mereka akan segera top up otomatis. Jadi kami masih berpikir paling optimal gunakan dana bank dulu sambil tunggu lead ke depan akan seperti apa," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pegadaian Cetak Laba Bersih Rp 2,77 Triliun pada 2018

Jelang Lebaran, Transaksi Gadai Meningkat 15 Persen
Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pegadaian (Persero) meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 10,4 persen menjadi Rp 2,77 triliun pada 2018 dibandingkan dengan 2017.

Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan banyak produk inovatif digital yang diluncurkan dan peningkatan layanan yang semakin baik dan efisien.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto mengatakan, perseroan menutup 2018 dengan kinerja positif. Laba bersih setelah pajak meningkat menjadi Rp 2,77 triliun year on year (yoy), dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,51 triliun.

Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp 3,66 triliun, dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 3,41 triliun (tumbuh 10,7 persen). 

Total aset Pegadaian juga meningkat 10,8 persen (YoY) menjadi Rp 52,79 triliun, dibandingkan dengan 2017 sebesar Rp 48,68 triliun. 

"Kami optimis 2019 kinerja perusahaan akan meningkat seiring dengan prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Karena makin banyaknya varian produk inovatif yang diluncurkan, seperti Pegadaian digital service, serta beberapa produk baru juga akan kami perkenalkan dalam waktu dekat ini," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Kuswiyoto mengatakan, Pegadaian akan terus berinovasi untuk produk dan sistem layanan secara online (digital) sehingga memenuhi kebutuhan nasabah.

Bukan hanya fasilitas layanan yang akan ditingkatkan, tetapi juga menciptakan berbagai produk baru digital yang akan diluncurkan pada 2019.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya