Amankan BBM hingga Lebaran, Pertamina Tambah Stok 15 Persen

PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (SATGAS RAFI) 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2019, 12:45 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2019, 12:45 WIB
(Foto: Merdeka.com/Wilfridus S)
Konferensi pers kesiapan BBM dan LPG Satgas Ramadan dan Idul Fitri 1440 H (Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (SATGAS RAFI) 2019.

Satgas ini bertugas untuk memantau dan mengamankan penyaluran LPG sejak H-30 Lebaran selanjutnya H-15 untuk penyaluran BBM hingga H+15.

SVP Retail Marketing Business PT Pertamina, Jumali memastikan, ketersediaan bahan bakar minyak maupun gas selama perayaan Ramadan dan Idul Fitri 2019 akan terjaga.

Upaya memastikan ketersediaan bahan bakar  dilakukan dengan meningkatkan stok sebesar 15 persen dari rata-rata stok harian.

"Tahun lalu peningkatannya sebesar 10 persen khusus gasoline. Kenapa tahun ini kita menyiapkan sampai 15 persen," kata dia, di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Pihaknya memandang perlu meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedua energi tersebut.

Konsumsi diperkirakan meningkat signifikan, terutama dipengaruhi oleh peningkatan kendaraan mudik yang diprediksi naik 13 persen oleh Kementerian Perhubungan.

"Karena estimasi pemudik akan meningkat 13 persen supaya aman kita siapkan lebih besar sehingga memang meningkat dari tahun lalu itu sudah ter-cover," ujar dia.

Dia mengatakan, tersambungnya ruas tol Trans Jawa serta mulai dioperasikannya beberapa jalur tol Trans Sumatera menjadi faktor lain yang turut memengaruhi peningkatan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

"Konsekuensinya Pertamina harus sesuaikan pola supplynya dengan kondisi ini. Maka Pertamina akan melakukan fleksibilitas supply. Yakni, terminal BBM dari Merak ke Probolinggo akan cukup banyak," tegas dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ada Tambahan

Harga Pertamax Naik
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk itu, dia menegaskan, dari SPBU secara nasional yang saat ini sebanyak 6.600 SPBU, terdapat tambahan 44 SPBU reguler tol, jalur selatan 519 SPBU, 26 SPBU mobile, 266 motor kemasan, 115 buffer tank dan 26 KiosK Pertamax Kemasan.

"Ini yang akan jadi concern kita demi memenuhi BBM. Untuk tambah stok kita juga siapkan mobil tengki yang ada di SPBU dalam kondisi penuh ketika stok menipis kita bongkar truk tangkinya," tegas dia.

Dengan penambahan itu dia memastikan, ketersediaan BBM untuk Jenis Premium akan selama 22 hari, Pertamax 26 hari, Pertalite 25 hari, Solar atau Biosolar 25 hari, Dexlite 43 hari, LPG 16 hari, dan Avtur 42 hari.

"Kita juga kerja sama dengan Waze, bank Himbar ada payment LinkAja, beberapa promo akan kita jalan kan sehingga mempermudah mempercepat mudik. Kalau masih ada kendala kita siapkan contact center di 135," tandasnya.

 

Pertamina Diharapkan Temukan Lagi Cadangan Gas Baru

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menemukan cadangan gas dan kondensat di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Temuan  ini dinilai menjadi kabar baik dan memperlihatkan kemampuannya sebagai BUMN yang bergerak di bidang migas.

"Kami mengapresiasi dan bangga atas capaian prestasi penemuan baru cadangan gas di Toili. Penemuan cadangan gas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dalam negeri. Kami juga mengharapkan ada temuan-temuan cadangan baru migas oleh Pertamina," ujar Anggota Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zubir mengutip Antara.

Pertamina berhasil menemukan cadangan gas dan kondensat di area Pertamina EP Asset 4 di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah melalui pemboran sumur eksplorasi Morea – 001 (MOR-001) dengan kedalaman akhir 2.300 meter.

Penemuan cadangan gas tersebut dipastikan, setelah Tim Exploration Drilling Morea-001 dari Pertamina EP melakukan Drill Stem Test (DST) atau Uji Kandung Lapisan pada batuan karbonat Formasi Mentawa yang sedang berlangsung, mengalirkan gas sekitar 10 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diperkirakan akan lebih besar lagi.

Besaran cadangan tersebut baru akan diketahui dalam beberapa bulan mendatang setelah selesai evaluasi lanjut dan verifikasi cadangan.

Penemuan baru ini didapatkan setelah penemuan cadangan dari pemboran eksplorasi sebelumnya tahun lalu, di struktur Wolai dengan Contingent Resources sekitar 250 miliar kaki kubik gas (BCFG) plus beberapa juta barel minyak (MMBO).

Sementara itu di sisi lain, Inas berharap, penemuan tersebut semakin mendorong agar Pertamina diberi kesempatan lebih besar mengelola migas tanah air.

Menurut dia, jika sekarang hanya diberi kesempatan menguasai 24 persen produksi migas dalam negeri, diharapkan ke depan Pertamina dapat menguasai setidaknya 60 persen. Dengan demikian, hal ini bisa meningkatkan daya saing BUMN itu secara global.

Menurut Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) Adnan Rarasina, keberhasilan Pertamina menemukan cadangan gas dan kondensat di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai menjadi kehandalan Pertamina.

"Pertamina sangat agresif dalam mencari dan menemukan cadangan migas. Mereka setara dengan perusahaan migas lain di dunia," jelas dia

Sama seperti perusahan migas dunia, lanjutnya, Pertamina terus mencari dan menemukan cadangan migas baru, bahkan penemuan di Toili bukan yang pertama dilakukan.

Beberapa kali upaya eksplorasi yang dilakukan BUMN tersebut membuahkan hasil, bahkan beberapa di antaranya merupakan penemuan besar di dunia, seperti Parang-1 yang merupakan penemuan migas terbesar kesepuluh di dunia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya