Liputan6.com, New York - Alex Shih mengaku ikhlas ketika bapaknya, Wing-Ching Shih, memilih menyumbangkan 45 persen saham keluarga ke badan amal ketimbang sebagai warisan. Ia berkata bapaknya mengajarkan bahwa lebih baik berhasil sukses melalui proses.
Mark Zuckerberg juga menyampaikan bahwa ia dan istrinya memilih mendonasikan 99 persen saham Facebook mereka demi alasan kemanusiaan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pakar menyebut keputusan miliarder tidak memberi warisan besar adalah hal yang tepat. Beberapa alasan adalah agar anak-anak mereka tetap punya motivasi untuk bekerja sendiri.
Lucy Birtwistle dari perusahaan manajemen kekayaan Stonehage Fleming berkata setiap orang perlu motivasi untuk beraktivitas. Sementara, kehadiran warisan bisa menghambat motivasi tersebut.
"Setiap individu butuh sebuah tujuan, sebuah alasan untuk bangun di pagi hari," ujarnya. Lucy menyebut kerap bertemu anak orang kaya yang tidak termotivasi untuk kuliah atau berprestasi, sebab mereka berpikir orang tua mereka sudah berhasil meraih banyak hal.
Pakar aset lain, Sandy Loder, memberi pernyataan senada. Ia berkata perlu ada konsekuensi jika orang menolak beraktivitas. Ia pun sering melihat banyak anak orang kaya yang punya kebanyakan uang tapi malah memakai obat-obatan dan tak termotivasi mencari kerja.
Namun, tren memberi warisan ternyata mulai berubah. Pengelola bisnis keluarga James Fleming juga menemukan makin banyak orang kaya yang ogah memberi banyak warisan ke pada anak-anaknya dan hanya memberi secukupnya.
"Saya melihat contoh di mana generasi penerus diberikan porsi secukupnya untuk hidup, tetapi tidak diwariskan semuanya," ucapnya.
Makin Populer
Ternyata ogah mewariskan banyak uang warisan ke anak tidak hanya dilakukan oleh Mark Zuckerberg, Bill Gates, atau Warren Buffett. Makin banyak orang kaya lain yang berpikiran sama.
Survei dari pengelola aset Canada Life menyebut satu dari lima jutawan di Inggris yang berusia di atas 45 tahun tidak akan mewariskan apa=apa ke keturunan mereka.
Setengah dari seribu orang yang disurvei akan memakai uang mereka dan 9 persen dari mereka memilih menyumbangkan harta ke badan amal.
Advertisement
Kylie Jenner Bangga Kaya Raya Tanpa Uang Warisan
Miliarder termuda di dunia, Kylie Jenner (21), mengaku bangga karena berhasil kaya raya tanpa mengandalkan uang warisan. Sumber kekayaan utama Kylie adalah Kylie Cosmetics yang mengantarnya ke daftar terkaya Forbes.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang tak setuju bila Kylie berhasil kaya karena hasil sendiri (self-made). Pasalnya, ia adalah anak orang kaya.
Pada daftar Forbes, para miliarder termuda di dunia memang banyak yang anak orang kaya. Para milenial itu berhasil mendapat status miliarder karena mendapat saham dari orang tua mereka. Tetapi, Kylie menegaskan bahwa faktanya ia kaya karena hasil sendiri.Â
"Tidak ada kata lain untuk digunakan selain 'hasil sendiri', karena itulah kebenarannya," ujar Kylie Jenner seperti dikutip USA Today.
"Saya 100 persen menggunakan uang saya sendiri untuk memulai perusahaan, tidak ada sepeser pun di akun bank saya yang warisan, dan saya sangat bangga karenanya," imbuh Kylie.
Ia mengaku, kedua orang tuanya tidak memberikan uang lagi semenjak Kylie berusia 16 tahun. Sekadar informasi, Kylie juga aktif berkarier di industri hiburan sejak tahun 2007.
Bisnis Kylie Cosmetics berhasil berkembang lewat Instagram. Kylie memiliki 128 juta pengikut di platform tersebut.
Sebelum Kylie Jenner, miliarder muda terkaya dipegang oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg. Menurut Forbes, kekayan Kylie genap USD 1 miliar atau Rp 14,1 miliar (USD = Rp 14.186).