ASDP Pakai Sistem Elektronik Catat Manifest Penumpang Jelang Mudik

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mengaku tidak akan memberangkatkan kapal, jika tidak menyelesaikan manifest penumpang.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 17 Mei 2019, 15:04 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 15:04 WIB
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)

Liputan6.com, Cilegon - Biodata penumpang akan tercatat dalam manifest kapal, yang akan diuji coba pertama kali dalam arus mudik 2019, di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.

KTP atau SIM pemudik akan di-scanner oleh alat khusus, yang langsung menampilkan identitas penumpang.

"Akurasinya (Pendataan manifest), kita sudah menggunakan (scanner) e-KTP dan bisa merecord nama sesuai manifest, berdasarkan (peraturan) IMO (International Maritim Organization atau organisasi pelayaran internasional)," kata Solikin, General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, saat ditemui di kantornya, seperti ditulis Jumat (17/5/2019).

Sistem baru pendataan penumpang atau manifest yang sebelumnya masih manual, menjadi elektronik, Solikin memastikan tidak akan membuat pemudik menumpuk hingga keluar pelabuhan.

Menurut mantan GM Pelabuhan Ketapang ini, bagi yang belum memiliki KTP, akan diketik secara manual. Sedangkan bagi anak-anak yang belum memiliki kartu identitas, maka namanya akan dimasukan sesuai nama orang tuanya.

Sedangkan bagi penumpang bus dan kendaraan pribadi yang dinaiki banyak orang, masih menggunakan sistem lama, hanya di catat jenis kendaraan, pelat nomor dan jumlah penumpangnya. Ini karena masih terbentur dengan waktu dan penyempurnaan teknis sistem pendataan penumpang, yang kini menggunakan scanner kartu identitas.

"Dengan teknologi baru (scanner manifest), dengan sistem baru, lebih cepat dengan hitungan 8 detik. Menggunakan alat dari telkom, sebagai sinergitas BUMN," terangnya.

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mengaku tidak akan memberangkatkan kapal, jika tidak menyelesaikan manifest penumpang.

Pihaknya menjamin, data penumpang untuk arus mudik kali ini akan lebih akurat, karena menggunakan digitalisasi dan tidak terjadi salah ketik atau human error. Sedangkan terdahulu, pendataan penumpang masih dilakukan secara manual.

"Di ahir nanti ada alat khusus, scanner daripada tiket itu, nanti memilah penumpang naik kapal mana," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


68 Kapal ASDP Siap Layani Angkutan Mudik

(Foto: Liputan6.com/Yandhi Delastama)
ASDP Indonesia Ferry (Foto:Liputan6.com/Yandhi Delastama)

Sebelumnya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi memastikan, seluruh armada kapal untuk angkutan Lebaran sudah siap digunakan. Pihaknya telah menyediakan sebanyak puluhan kapal untuk mengangkut para pemudik.

"Kesiapan insya Allah siap seperti tahun-tahun sebelumnya. Kapal-kapal dalam keadaan sudah didoking. Terutama merak bakauheni traffic terbesar disitu. Kurang lebih Ada 68 Kapal yang siap," kata Ira di Jakarta, seperti ditulis Senin, 6 Mei 2019.

Ira mengatakan, pengoperasian kapal-kapal ini akan dimulai sejak H-4 Lebaran. Itu dilakukan lantaran waktu libur yang panjang menjadi patokan ASDP dalam menyiapkan keberangkatan. Dengan demikian, tidak terjadi kepadatan terhadap penumpang.

"Kurang lebih kita mulai hari H-4, kapal-kapal besar yang akan kita kerahkan. Karena kemungkinan karena liburnya itu cukup (panjang), Kita hitting. Biasanya kapal besar dan kapal kecil Kita kombinasi, mulai H-4 atau H-5 Kita lihat keadaannya," tutur Ira.

Di samping itu, kesiapan lainnya juga ditunjukan dengan telah beroperasinya dermaga baru di Merak beberapa waktu lalu. Layanan eksekutif pun ditawarkan bagi para pemudik yang berkeinginan mencoba.

"Kemudian yang lain ada layanan eksekutif di mana terminal ya itu kapalnya selling time 1 jam. Yang reguler itu 2 jam. 1 jam itu alur Merak Bakauheni," pungkasnya.

 


ASDP Indonesia Ferry Bakal Buka Rute Penerbangan Internasional

ASDP Ditenggat 6 Bulan untuk Jadi Perusahaan Ferry Terbesar ASEAN
Manajeman PT ASDP Indonesia Ferry mengemban tugas berat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana membuka rute penyeberangan internasional. Setidaknya ada dua negara yang menjadi sasaran ekspansi perusahaan, yaitu Timor Leste dan Malaysia.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan kedua negara ini dianggap memiliki potensi penumpang dan memiliki jarak yang cukup dekat dengan Indonesia.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa buka jalur internasional fery dari Maritaing-Dili, Timor Leste dan Dumai-Malaka," kata dia di kantornya, Rabu, 16 Januari 2019.

Upaya ASDP membuka jalur internasional ini, juga sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam meningkatkan jumlah wisatawan asing untuk bisa berkunjung ke Indonesia.

Untuk menjalankan rute internasional tersebut ASDP saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Bea Cukai, Imigrasi, Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian BUMN sebagai pemegang saham.

"Kenapa dua daerah ini kita kaji karena dua wilayah ini ada hubungan tradisional dengan Indonesia. Selain itu pergerakan jalur darat diantara dua daerah itu juga besar, jadi kita akan ambil market itu," ucap Ira.

Memang, tahun ini ASDP juga meningkatkan perannya di sektor pariwisata. Untuk dalam negeri, saat ini ASDP juga tengah mengembangkan destinasi wisata di Labuan Bajo, NTT. Bahkan di sana, ASDP juga membangun terminal penumpang VIP berikut dengan fasilitas lengkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya