6 Perintah Jokowi Buat Kembangkan 10 Bali Baru

Jokowi minta pemerintah provinsi turun ke bawah di kabupaten dan kota untuk diajak bersama-sama membenahi 10 Bali baru.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Jul 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2019, 09:30 WIB
Jokowi Rapat Bareng Menteri Kabinet Kerja
Suasana saat Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi juga meminta proyek strategis yang dimulai pada 2017 untuk segera diselesaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dari pengamatan yang didapatkannya di lapangan terkait pembangunan 10 destinasi wisata Bali Baru, terdapat beberapa masalah yang harus segera diselesaikan.

“Pertama, memang masih ada problem pengaturan dan pengendalian tata ruang yang masih kita benahi. Terakhir kami kemarin masih ada masalah, misalnya di Sulawesi Utara, dan juga di Labuan Bajo juga ada, di Toba saya melihat juga masih ada,” kata Jokowi dikutip dari laman Setkab, Selasa (16/7/2019).

Kedua, yang berkaitan dengan akses konektivitas menuju ke kawasan destinasi wisata, Jokowimelihat infrastruktur masih banyak yang perlu dibenahi, baik berupa terminal airport, runway yang masih kurang panjang. Kemudian juga konektivitas jalan menuju ke tujuan wisata, lokasi wisata yang akan dituju.

Selain itu juga yang berkaitan dengan dermaga, pelabuhan, misalnya di Labuan Bajo, dan di Manado. Menurutnya, hal ini harus dibenahi secepat-cepatnya.

“Saya sudah menyampaikan pada menteri, tahun depan ini harus diselesaikan, tahun ini digarap, tahun depan diselesaikan, karena memang ada peluang besar bagi kita untuk menarik wisatawan dari mancanegara yang tentu saja kita harapkan dapat menghasilkan devisa yang sebanyak-banyaknya,” ujarnya.

Jokowi memberikan contoh misalnya di pelabuhan atau dermaga di Labuan Bajo. Saat ini  semua masih menyatu antara kargo barang dengan penumpang, dengan pelabuhan rakyat, dengan pinisi.

“Saya kira kalau ini ditata dengan baik, dan saya sampaikan jangan nanggung-nanggung ini penanganannya,” tuturnya.

Pembangunan kawasan wisata harus diintegrasikan dengan pembangunan yang sudah dikerjakan sekarang sehingga nanti tahun depan semuanya bisa diselesaikan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Turun ke Bawah

Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo saat meninjau Labuan Bajo, NTT (Dok.Instagram/@sekretariat.kabinet/https://www.instagram.com/p/Bzu55VIgsZZ/Komarudin)

 

Ketiga, Jokowi meminta agar fasilitas yang tersedia di lokasi wisata, betul-betul dicek. Ia minta pemerintah provinsi kemudian turun ke bawah di kabupaten dan kota untuk diajak bersama-sama membenahi.

“Urusan kecil-kecil saya kira bukan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota bisa melakukan ini. Yang berkaitan dengan, misalnya penataan pedagang kaki lima, penataan resto-resto kecil kita, kemudian penyediaan toilet,” tutur dia.

Jokowi berharap standar untuk toilet minimal bintang empat sehingga betul-betul orang masuk ke wilayah wisata, ke destinasi wisata betul-betul diberikan sebuah pelayanan yang baik.

Keempat, yang berkaitan dengan sumber daya manusia, Presiden meminta agar Gubernur, Bupati, dan Wali Kota juga ikut gotong royong menangani, baik yang berkaitan dengan urusan dagang, yang berkaitan dengan hotel, yang berkaitan dengan misalnya seperti yang memiliki kapal di Labuan Bajo dan di Manado.

“Semuanya diberikan training-training, diberikan pelatihan-pelatihan sehingga mereka bisa betul-betul mampu melayani wisatawan dengan baik, dengan keramah-tamahan, dengan senyuman yang baik, dan juga pembenahan sarana dan prasarana yang ada,” tutur Presiden seraya menambahkan, ini akan memberikan dampak yang baik, baik perubahan di budaya kerja, budaya melayani, budaya kebersihan.

 


Pasar Seni

Wisata Danau Toba
Danau Toba / Sumber: iStockphoto

Kelima, lanjut Presiden Jokowi, yang berkaitan dengan produk-produk yang ada di situ, yang berkaitan dengan pasar, pasar seni kemudian budaya yang perlu ditampilkan.

Menurut Jokowi, banyak sekali yang masih perlu dikerjakan, misalnya tarian-tarian budaya, tarian-tarian tradisi yang ada, dari sisi materialnya bagus tetapi ia meminta Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bisa memberikan suntikan mengenai desain pakaian, mengenai kostum, dan lain-lain yang bisa diperbaiki dengan sebuah injeksi dari desainer yang baik.

“Saya kira Bekraf memiliki pengalaman untuk ini,” ujarnya.

Terakhir, Presiden menekankan perlunya dilakukan promosi secara besar-besaran, secara integrasi sehingga betul-betul kita mendapatkan manfaat dari mendapatkan multiplier effect yang besar dan memberikan efek pertumbuhan pada ekonomi daerah maupun ekonomi nasional.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya