Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, PT PLN (Persero) memberikan hadiah berupa pasokan listrik ke Desa Seraya Maranu Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasokan listrik ini bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Seraya berkapasitas 190 kilo Watt peak (kWp).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT Ignatius Rendroyoko mengatakan, PLTS sebagai sumber listrik utama kelistrikan di Desa Seraya Maranu dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 5 ribu meter persegi, dengan kapasitas 190 kWp yang terdiri atas 575 unit panel surya 330 Watt peak, serta dilengkapi dengan baterai yang siap menyuplai listrik 24jam.
Â
Advertisement
Baca Juga
"Semoga di hari Anak ini menjadi penghargaan sebesar-besarnya buat mempersiapkan generasi penerus perjuangan bangsa," kata Rendroyoko, di Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Menurutnya, PLN sebagai BUMN telah mengambil bagian dalam mendukung peningkatan prasarana kelistrikan di daerah terdepan dan di NTT, saat ini fokus pada percepatan program pemerataan kelistrikan Rasio Elektrifikasi (RE), dan Peningkatan pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dia pun mengapresiasi bantuan dan dukungan dari kepala desa dan seluruh warga dalam hal pembangunan PLTS yang dimulai pembebasan lahan, bongkra muat material pembangunan jaringan tegangan rendah sampai dengan listrik bisa menyala.
"Harapannya semua bisa memanfaatkan listrik ini dan membantu menjaga aset PLN yang ada agar listrik terus bisa menyala," imbuhnya.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukung Pembangunan Ekonomi Daerah
Deputi Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Edwin Hidayat Abdullah mengungkapkan, pasokan listrik sangat penting, untuk pembangunan dan peningkatan ekonomi suatu daerah.
"Saya ucapkan selamat atas peresmian PLTS Seraya Maranu bagi masyarakat dan anak-anak seraya, semoga bisa memanfaatkan listrik dengan sebaik-baiknya," kata Edwin,
Dirinya menambahkan, Kedepannya Pemerintah akan tetap terus mengembangkan kelistrikan di wilayah-wilayah terpencil lainnya.
Pada kesempatan yang sama, juga diberikan bantuan pemasangan listrik gratis kepada sejumlah warga yang tidak mampu. Bantuan ini diberikan oleh PLN dan Pelni.
"Pak Dirut Pelni sanggup membantu pasang baru gratis buat warga yang tidak mampu di seraya sebanyak 50 calon pelanggan" tandasnya.
Advertisement
Puluhan Desa Belum Teraliri Listrik di Kawasan Lumbung Energi Sumsel
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selalu dielukan sebagai kawasan lumbung energi di Indonesia. Tapi pada kenyataanya, ada banyak desa-desa di Sumsel belum tersentuh fasilitas listrik.
Dari data PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB), ada 62 desa di tujuh kabupaten di Sumsel yang belum teraliri listrik.
Yaitu 5 desa di Kabupaten Banyuasi, 1 desa di Kabupaten Lahat, 4 desa di Kabupate Musi Banyuasin (Muba), 2 desa di Kabupaten Musi Rawas (Mura), 1 desa di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).Â
Lalu yang terbanyak ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 34 desa da Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan sebanyak 15 desa.
General Manager PT PLN Unit Induk WS2JB, Daryono membenarkan puluhan desa tersebut hingga kini masih belum mendapatkan pasokan listrik dari pihaknya.
"Ada sekitar 8.802 rumah Kepala Keluarga (KK) dari 62 desa di Sumsel yang belum teraliri listrik," katanya, Sabtu (29/6/2019).
Banyak faktor yang menjadi kendala PT PLN WS2JB, sehingga belum memberikan fasilitas listrik ke 62 desa tersebut. Seperti jaraknya yang cukup sulit ditempuh dan berada di wilayah perairan.
Namun PT PLN SW2JB tidak tinggal diam begitu saja. Mereka memberikan solusi lainnya untuk pemenuha listrik masyarakat, salah satunya pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Pemasangan PTLS lebih memungkinkan dilakukan di wilayah perairan dibandingkan dengan menggunakan jaringan listrik," ujarnya.
PT PLN SW2JB juga sudah mengusulkan ke kantor pusat, untuk membangun PLTS, yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Gubernur Sumsel Herman Deru ternyata cukup kaget mendengar masih banyaknya kawasan yang belum tersentuh aliran listrik. Sebagai provinsi penghasil energi, apalagi masuk dalam kawasan lumbung energi. Â