Sebagian Besar Generasi Milenial Tak Tahu Nilai Uang yang Harus Disimpan

Selain tabungan pensiun, penting juga untuk menyimpan dana darurat setidaknya sebanyak tiga hingga enam bulan untuk biaya hidup.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 06:00 WIB
20170810-tips mengisi perabotan di rumah baru
Banyak pasangan berujung membobol tabungan darurat demi mendapatkan perabot dambaan. (Foto: Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir setengah generasi milenial (berusia 23 hingga 38 tahun) tidak tahu seberapa banyak uang yang harus mereka tabung. Hal itu terkuak dalam laporan bertajuk Planning and Progress Study 2019, Northwestern Mutual. Laporan ini merupakan survei terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa.

Dilansir dari CNBC, sebenarnya sangat penting untuk mengetahui seberapa banyak uang yang harus ditabung. Sebab ini dapat menjadi acuan untuk masa pensiun atau saat ingin membeli rumah.

"Seiring bertambahnya usia, pentingnya memahami keuangan pribadi Anda. Teruslah menambahnya," jelas Emily Holbrook, Direktur Perencanaan Keuangan di Northwestern Mutual.

Tentang nilai besaran uang yang harus disimpan, banyak pihak memiliki pemikiran berbeda. Ada yang menyebut jika saat berumur 30 tahun, besarannya adalah setara gaji tahunan. Kemudian saat umur 35, harus setara dengan dua kali gaji tahunan dan saat umur 45 setara dengan tiga kali gaji tahunan.

Selain tabungan pensiun, penting juga untuk menyimpan dana darurat setidaknya simpan sebanyak tiga hingga enam bulan biaya hidup.

Diingatkan pula jika Anda berusia 20-an hingga 30-an, seseorang masih memiliki banyak waktu untuk menabung biaya pensiun. Caranya dengan mulai menyimpan apa yang bisa disimpan.

Kemudian ketika telah mendekati usia 40 tahun, dan hanya dapat menyimpan sedikit, tidak ada salahnya untuk tetap menyimpan sebagian dari penghasilan.

Jika merasa ragu terkait bagaimana mengelola keuangan, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada yang lebih ahli dalam urusan tersebut.

Reporter: Chrismonica

 

Ini Kesalahan Finansial yang Sering Terjadi saat Usia 30

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Usia 40 seharusnya memang usia kematangan, khususnya di bidang finansial. Namun karena ada kesalahan mengelola pada usia 30, maka saat usia kepala empat, jauh dari kata ideal. Apa saja yang harus dilakukan untuk masalah keuangan pada usia 30?

Sebetulnya memasuki usia 40 tahun, dalam masalah keuangan tidak terlepas dari apa yang sudah dilakukan pada usia 20 dan 30 tahun. Karena apa yang sudah dilakukan sebelumnya itu menentukan apa yang dihadapi pada usia matang (40 tahun).

“Namun seiring munculnya ‘kesadaran finansial’ saat ini banyak milenial yang sudah punya ancang-ancang yang bagus. Tidak sedikit mereka yang baru menginjak usia 20 ini sudah memiliki pasif income, jika sudah begini, maka tidak dipungkiri ketika usia 30 bahkan 40 tahun kemungkinan kecil terjadi kekurangan dalam masalah keuangan,” ungkap Pandji Harsanto, pengamat keuangan.

Apalagi, jika telah memiliki tabungan dan dana darurat sebelum usia menginjak 40 tahun. Tabungan ini bisa terkumpul dengan mewajibkan menyisihkan dana pada awal bulan, bukan pada akhir bulan. Menabung pun harus punya tujuan, karena kalau hanya sekadar menabung, maka dana tersebut akan terpakai juga sebelum kejadian darurat tersebut datang.

Dengan memiliki tabungan untuk masa depan, maka sedikit orang akan membebani hidupnya dengan utang yang terlalu besar. Di sinilah, gunanya financial planning, dengan perencanaan keuangan yang benar dan terarah, membuat hidup kita lebih nyaman dalam jangka waktu panjang.

Jika semua telah terpenuhi, maka jangan lupa untuk melindungi diri dengan berasuransi kesehatan. Ini sangat penting, jika usia semakin bertambah, dan tubuh semakin rentan terhadap penyakit, ketika itu terjadi dan tidak memiliki asuransi, maka tabungan yang selama ini terkumpul bisa jadi akan terkuras.

Mengelola keuangan ini sangat penting, karena akan berpengaruh pada pola hidup di kemudian hari. Dengan mengelola keuangan dengan baik, maka dapat menikmati hidup tanpa harus khawatir kebutuhan masa depan, seperti liburan, membeli properti, dana pendidikan anak, bahkan sudah terpikirkan untuk dana pensiun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya