Kemenhub akan Perpanjang Landasan Pacu Bandara Rendani Manokwari

Saat ini Bandara Rendani memiliki panjang runway sekitar 2.000 meter x 45 meter.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 27 Sep 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2019, 09:00 WIB
Menhub Budi Karya memimpin rakor Progres pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Manokwari dan di wilayah Papua Barat.Dok Kemenhub
Menhub Budi Karya memimpin rakor Progres pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Manokwari dan di wilayah Papua Barat.Dok Kemenhub

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Rendani di Manokwari, Papua Barat. Rencananya perpanjangan landasan akan selesai pada akhir 2020 dengan panjang 300 meter.

Komitmen ini dia sampaikan usai memimpin rapat koordinasi Pembahasan tentang Progres pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Manokwari dan di wilayah Papua Barat bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan UPT Perhubungan se-Papua Barat di Manokwari, Kamis (26/7/2019) malam.

"Insya Allah kami bisa menambah runway sepanjang 300 meter untuk Rendani dimana akhir 2020 sudah selesai. Kita juga akan mengupayakan ada perbaikan di terminal tapi kita harus melakukan evaluasi besaran-besaran yang akan dilakukan,” ujar dia.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Dominggus yang sudah memberikan support untuk pengadaan tanah dan pembuatan tiang pancang. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat.

Saat ini Bandara Rendani memiliki panjang runway sekitar 2.000 meter x 45 meter. Perpanjangan landasan pacu ini bertujuan agar Bandara Rendani bisa didarati pesawat-pesawat jet dengan ukuran yang lebih besar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi wilayah Manokwari dan Papua Barat secara umum.

Adapun proyek perhubungan yang dibahas cukup detail pada rapat ini tak hanya Bandara Rendani. Namun juga Bandara Waisai Teluk Wondama Fakfak, Bandara Utarom Kaimana dan bandara Nabire.

 

Anggaran

Rakor Progres pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Manokwari dan di wilayah Papua Barat.Dok Kemenhub
Rakor Progres pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Manokwari dan di wilayah Papua Barat.Dok Kemenhub

Menhub mengatakan koordinasi berjalan baik dan Kemenhub secara konsisten akan mengucurkan dana dari 2019-2021. Anggaran tersebut harus dikoordinasikan mengingat proses pengadaan tanah dilakukan oleh Pemda.

“Kami mengundang pak Gubernur dan Bupati, saya minta ada suatu proposal yang lebih lengkap baik itu pembebasan tanah atau pun rencana anggaran. Supaya tanggal 14 Oktober nanti itu kita bisa finalkan semua proyek ini untuk dikerjakan di 2019 ataupun 2020. Mengingat kita sedang mengatur anggaran 2020 itu secara lebih pasti. Kami mengharapkan terutama yang empat bandara itu bisa kita di selesaikan,” tutur Menhub.

Lebih lanjut yang turut dibahas pada rapat tersebut adalah jumlah penerbangan dari dan menuju bandara Rendani Manokwari yang dirasa masih kurang. Menhub berjanji hal ini akan ia bahas bersama antara Kemenhub, Pemda dan maskapai.

“Tadi banyak diinformasikan berkaitan dengan penerbangan-penerbangan yang kurang sehingga harus transfer di kota-kota lain. Oleh karenanya kita akan undang nanti Citilink, Garuda, Lion, Batik, Sriwijaya untuk kita undang untuk kita lakukan perbaikan-perbaikan penerbangan di Papua Barat ini,” ujar Menhub.

Yang lain ada isu berkaitan dengan kontainer di Manokwari, Menhub menyebut hal ini akan dikoordinasikan dengan Pelindo. Juga status dari pelabuhan Arar yang dekat Sorong yang selama ini belum selesai, juga akan dikoordinasikan agar Pelindo untuk melakukan pengelolaan Pelabuhan Arar tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya